LHOKSEUMAWE — Di momentum peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97, Selasa (28/10/2025), tokoh agama sekaligus Pimpinan Dayah Qaha Lhokseumawe, Tgk. Jamaluddin, S.Sos, yang akrab disapa Waled Jamal Qaha, menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap kondisi generasi muda yang dinilai mengalami kemerosotan moral dan kehilangan keteladanan keluarga.
Dalam tulisannya berjudul “Dekadensi Moral Remaja dan Hilangnya Keteladanan Keluarga”, Waled Jamal menegaskan bahwa di balik pesatnya arus digitalisasi dan derasnya globalisasi, tersimpan ancaman besar terhadap karakter serta akhlak remaja masa kini.
“Kita menyaksikan hilangnya moral dan nilai-nilai etika sosial di berbagai lapisan masyarakat. Fenomena ini menjadi perbincangan hangat dan perlu mendapat perhatian serius dari semua pihak,” ujar Waled Jamal.
Menurutnya, maraknya perilaku menyimpang di kalangan remaja, seperti aksi kekerasan, geng motor, hingga penyalahgunaan narkoba, menjadi bukti nyata bahwa kondisi generasi muda di Aceh dan Indonesia umumnya sedang tidak baik-baik saja.
Lebih lanjut, Waled Jamal menyebut ada dua faktor utama penyebab kemerosotan moral remaja, yakni hilangnya keteladanan dalam keluarga dan merosotnya kualitas pendidikan, baik pendidikan agama maupun umum.
“Rumah adalah sekolah pertama bagi anak. Ayah dan ibu seharusnya menjadi guru terbaik dan teladan utama. Namun kini banyak orang tua terlalu sibuk mengejar karier hingga abai dalam mendidik anak,” ungkapnya.
Ia juga menyoroti kebiasaan remaja yang lebih banyak menghabiskan waktu di luar rumah atau di depan gawai daripada memperdalam ilmu dan nilai keagamaan. Menurutnya, kebiasaan tersebut kerap dianggap hal biasa, padahal sangat berpotensi melahirkan generasi lemah sebagaimana diingatkan Allah SWT dalam Surah An-Nisa ayat 9.
Di akhir pesannya, Waled Jamal mengajak seluruh elemen masyarakat, orang tua, guru, tokoh agama, dan pemerintah, untuk bersama-sama membangun kembali nilai moral, akhlak, dan keteladanan di tengah kehidupan remaja masa kini.
“Hari Sumpah Pemuda seharusnya menjadi momentum refleksi bersama. Sudah saatnya kita menanamkan kembali semangat kejujuran, tanggung jawab, dan cinta tanah air di dada para pemuda. Sebab, di tangan merekalah masa depan bangsa ini ditentukan,” tegasnya. (*)
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan ikuti saluran kami di Channel WhatsApp

Tinggalkan Balasan