| Gayo Lues — Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) Perwakilan Gayo Lues mendesak Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto segera menetapkan banjir besar yang melanda Aceh dan sejumlah provinsi lain sebagai bencana nasional.
Desakan itu disampaikan setelah tim YARA meninjau langsung kondisi lapangan yang dinilai jauh lebih parah dibandingkan informasi resmi pemerintah.
Kepala YARA Gayo Lues, Muzakir Ar., mengatakan masyarakat terdampak banjir telah tujuh hari terisolasi akibat akses jalan yang lumpuh total.
Ia menyebutkan, jalur penghubung utama antara Gayo Lues dan ibu kota kabupaten terputus, sehingga bantuan tidak dapat masuk.
“Jalan yang menjadi satu-satunya akses masuk bantuan lumpuh total. Semua jembatan runtuh, listrik padam, dan jaringan internet mati total,” ujar Muzakir, dalam keterangan tertulisnya, Senin (1/11/2025).
Menurut dia, situasi ini membuat warga sulit berkomunikasi dengan kerabat maupun relawan.
“Sampai hari ini banyak masyarakat belum bisa mengabarkan kondisi mereka kepada keluarga,” katanya.
Pria yang akrab disapa Zakir itu menuturkan, terputusnya akses darat membuat distribusi bantuan terhambat dan logistik belum bisa menjangkau wilayah terdampak. Akibatnya, warga yang terdampak mulai merasakan kelaparan karena stok makanan yang habis.
“Masyarakat sudah berteriak kelaparan. Bantuan via darat tidak mungkin. Pemerintah harus segera turunkan bantuan lewat jalur udara,” tegasnya.
Muzakir menilai banjir yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat telah memenuhi indikator penetapan bencana nasional sebagaimana diatur dalam Pasal 7 ayat (2) UU No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.
Indikator tersebut, sebut dia, meliputi jumlah korban, kerugian harta benda, kerusakan infrastruktur, cakupan wilayah, serta dampak sosial ekonomi.
Ia merinci, cakupan wilayah banjir sangat luas dan melibatkan tiga provinsi. Menurutnya, dari data sementara BNPB tercatat 442 orang meninggal dunia dan 402 orang masih hilang.
Kerugian juga dialami ribuan keluarga, sementara jembatan antarwilayah runtuh, listrik padam, internet terputus, dan sejumlah jalan nasional rusak berat. Selain itu, aktivitas ekonomi lumpuh dan stok kebutuhan pokok mulai menipis.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan ikuti saluran kami di Channel WhatsApp

Tinggalkan Balasan