Jakarta – Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) mendorong pemerintah pusat membentuk badan ad hoc khusus untuk mempercepat rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana hidrometeorologi di tiga provinsi yakni Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat.
Ketua YARA, Safaruddin, menyarankan agar badan tersebut meniru model Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias yang dibentuk pasca tsunami 2004 silam.
Menurut Safaruddin, model BRR terbukti berhasil menangani kerusakan dampak bencana secara terukur, terkoordinasi, dan efektif.
“Kami mendorong pembentukan badan ad hoc seperti BRR. Apalagi Presiden Prabowo telah beberapa kali turun langsung ke Aceh, ini menunjukkan komitmen serius negara,” ujar Safaruddin, Selasa (16/12/2025).
Dengan sumber daya yang ada dan kepemimpinan yang kuat, YARA yakin negara mampu memulihkan kondisi pascabencana ini dengan lebih cepat melalui mekanisme khusus tersebut.
Di sisi lain, YARA juga mengapresiasi seluruh elemen masyarakat, relawan, dan lembaga yang telah bergerak cepat membantu korban banjir di masa-masa genting.
Solidaritas kemanusiaan tersebut dinilai sebagai cerminan nilai gotong royong yang masih kuat di tengah masyarakat Indonesia.
“Kami mengapresiasi seluruh pihak yang telah membantu tanpa pamrih. Solidaritas kemanusiaan ini adalah wajah sejati bangsa Indonesia,” kata Safar.
Lebih lanjut, ia meminta masyarakat untuk aktif melakukan pengawasan, menyampaikan kritik dan masukan kepada pemerintah agar proses pemulihan pasca bencana hidrometeorologi Aceh-Sumatera berjalan dengan baik.
“Di saat yang sama, masyarakat juga harus tetap aktif melakukan pengawasan, memberi kritik, dan masukan agar proses rehabilitasi dan rekonstruksi berjalan transparan dan akuntabel,” pungkasnya. (*)
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan ikuti saluran kami di Channel WhatsApp

Tinggalkan Balasan