Gayo Lues, Acehglobal — Aktivitas Galian C ilegal belakangan ini marak terjadi di Kabupaten Gayo Lues. Biasanya aktivitas galian ini guna memenuhi kebutuhan material proyek pembangunan.
Kegiatan penambangan Galian C ilegal dapat mengganggu dan meresahkan masyarakat sekitar. Selain itu, aktivitas Galian C tanpa izin juga sangat berpengaruh terhadap aspek lingkungan seperti terjadinya longsor, banjir serta kerusakan jalan.
Hal ini di sampaikan oleh Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) Perwakilan Gayo Lues, Muzakir Ar.
Dalam keterangan tertulisnya, Selasa (18/2/2025), YARA mendesak Gubernur Aceh, Muzakir Manaf atau Mualem untuk segera menindak perusahaan tambang yang beroperasi tanpa izin di Kabupaten Gayo Lues itu.
“Kami meminta agar pemerintah Provinsi Aceh melakukan inspeksi mendadak (sidak) guna memastikan seluruh perusahaan yang beroperasi telah memenuhi ketentuan perizinan yang berlaku,” ujar Muzakir.
Saat ini, sebut Zakir, terdapat empat perusahaan yang memiliki izin usaha pertambangan (IUP). Namun, dua di antaranya telah habis masa berlaku izinnya, yakni PT. Kuning Karya Abadi (pasir dan batu) yang izinnya berakhir pada 10 Desember 2022, serta Koperasi Produsen Tambang Masyarakat Sejahtera (emas) yang izinnya habis pada 7 Januari 2023 lalu.
Muzakir menilai bahwa operasi tambang tanpa izin dapat berdampak pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) karena pajak dari perusahaan ilegal tidak masuk ke kas daerah.
Selain itu, ia juga menyoroti dampak lingkungan yang bisa terjadi akibat aktivitas pertambangan yang tidak diawasi dengan baik.
“Kami berharap Gubernur Aceh memprioritaskan 100 hari kerja pertama untuk menertibkan perusahaan tambang yang beroperasi ilegal di Kabupaten Gayo Lues tanpa pandang bulu,” tegas Zakir.
Ia menjelaskan, bahwa aktivitas pertambangan tanpa izin juga berpotensi merusak ekosistem, terutama jika perusahaan tidak memiliki analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) yang jelas.
Hal ini dapat mengganggu keseimbangan ekologi, mencemari sungai, serta mengancam kehidupan masyarakat sekitar yang bergantung pada sumber daya alam.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News
Tinggalkan Balasan