“Karena jika hal ini tidak disegerakan oleh pemerintah, maka sejumlah alsintan yang sudah teronggok sebagai besi tua itu dinilai menghambat bantuan pusat,” tuturnya.

Indra menyebut puluhan alsintan hingga kini berstatus rusak di Distanpan Abdya disebabkan pihaknya tidak memiliki anggaran yang cukup untuk biaya perbaikan.

“Ada sedikit dana pemeliharaan dari hasil operasi alat itu sendiri, itu pun sangat minim, karena ongkos bajak sawah Rp 600.000 per hektar, sementara yang disisihkan untuk biaya pemeliharaan hanya Rp 80.000 per hektar, maka mustahil kita bisa melakukan perbaikan secara maksimal,” kata Indra. (*)

Reporter : Muhammad Nasir | Editor : Salman