Oleh : Irfan Mulyadi
YAHUDI adalah suatu Bangsa yang hidup mengembara dari satu tempat ke tempat yang lain di seluruh belahan dunia. Mereka adalah bangsa yang terusir dari berbagai negara. Bangsa Yahudi berasal dari ras Semit yang selalu dikejar dimana-mana, contohnya pada masa kerajaan Mesir.
Pertengahan pada masa pemerintahan raja Ramses II atau Fir’aun (Farao), bangsa Yahudi ditindas dengan kejam dan menjadi budak yang hina. Sehingga, mereka kemudian diselamatkan oleh Allah dengan mengirimkan seorang Rasul di tengah-tengah mereka yaitu Musa Bin Imran.
Nabi Musa AS menyelamatkan bangsa Yahudi dari kejaran bala tentara Fir’aun di laut Merah. Tapi, Yahudi tidak pernah membalas budi dan selalu mengingkari ajaran Allah SWT dan Rasul-Nya.
Salah satu kegilaan bangsa Yahudi adalah menyembah patung anak sapi yang terbuat dari emas hasil karya seorang ahli sihir Fir’aun yang bernama Musa Samiri. Selanjutnya, Musa Samiri diusir dan dikutuk oleh nabi Musa sehingga ahli sihir ini hidup terlunta-lunta dan mati secara terhina.
Bangsa Yahudi merupakan keturunan dari Yahuda ibnu Yakub, jadi bangsa Yahudi merupakan keturunan dari Nabi Yakub As. Bangsa Yahudi juga dinamakan bangsa Israil, nama Israil diambil dari gelar nabi Yakub yang suka berjalan dimalam hari selama beberapa hari menuju kesuatu tempat. Bangsa Israil atau Yahudi selain ingkar dan biadab mereka juga dikenal keras kepala dan suka meminta hal-hal yang tidak masuk akal kepada nabi Musa Kalamullah As.
Salah satu permintaan bangsa Israil atau Yahudi yang tidak masuk akal kepada nabi Musa adalah meminta diturunkan makanan dari surga. Untuk menyakinkan umatnya nabi Musa kemudian berdoa kepada Allah SWT agar diturunkan makanan dari surga, permintaan beliau dikabulkan sehingga turunlah makanan dari langit yang diberi nama “Manna” dan “Salwa”.
Apakah kegilaan dan kenekatan bangsa Israil atau Yahudi berakhir sampai disitu? Ternyata tidak, bangsa Yahudi malah meminta ingin melihat Tuhan nya secara langsung. Mereka ingin melihat Allah SWT dan hal ini kemudian mereka katakan kepada nabi Musa As. Akhirnya apa yang terjadi? Nabi Musa sendiri terkapar pingsan di bukit Thursina karena terkejut oleh cahaya Nur Ilahi. Keinginan dan harapan bangsa Yahudi untuk melihat Allah SWT, menjadi gagal.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan ikuti saluran kami di Channel WhatsApp