BLANGPIDIE – Musibah kebakaran hebat yang terjadi di Jalan Nasional Iskandar Muda, Desa Geulumpang Payong, Kecamatan Blangpidie, Aceh Barat Daya (Abdya) berdampak 8 Kepala Keluarga (KK) terpaksa harus mengungsi ke rumah sanak famili mereka.

Peristiwa kebakaran yang terjadi sekitar pukul 18.00 WIB ini menghanguskan 9 rumah dan ruko milik warga setempat hingga rata dengan tanah, Selasa (18/7/2023).

Keuchik Gampong Geulumpang Payong, Khairuddin mengatakan data keluarga yang terdampak kebakaran tersebut berjumlah 8 Kepala Keluarga (KK), salah satunya adalah keluarga Kepala Dusun Pantee Geulumpang (Dusun II), M. Taisir.

“Menurut catatan kami ada 8 keluarga yang menjadi korban kebakaran yang terjadi sore tadi, salah satunya rumah Kadus Pak M. Taisir,” ujar Khairuddin saat ditemui Acehglobal di lokasi kejadian kebakaran, Selasa (18/7) malam.

Berdasarkan keterangan warga, kronologis terjadinya musibah kebakaran itu berawal dari semburan api yang menyulut lantai II salah satu rumah warga yang terletak di sudut persimpangan menuju ke irigasi Krueng Susoh.

“Tetangga sekitar melihat sumber api dari lantai II rumah salah satu warga yang berada di sudut persimpangan jalan ke irigasi. Api dengan cepat akhirnya menjalar ke bangunan rumah warga lainnya yang juga berkontruksi semi permanen,” jelas Khairuddin.

Dikatakannya, untuk memadamkan api yang sedang berkobar, BPBK Abdya menerjunkan 8 unit mobil Pemadam Kebakaran (Damkar) ke lokasi kejadian.

Dengan dibantu oleh petugas Damkar, TNI, Polri dan relawan Tagana bersama masyarakat setempat, api berhasil dipadamkan total sekitar pukul 19.30 WIB menjelang waktu salat Isya.

“Selain itu, juga dibantu dengan air parit yang berada di dekat lokasi kebakaran dengan menggunakan mesin pompa untuk memadamkan api,” kata Khairuddin.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, hanya saja menurut Khairuddin kerugian akibat kebakaran tersebut ditaksir mencapai milyaran rupiah.

Dari data yang diperoleh Acehglobal dari Pemerintah Desa Geulumpang Payong, delapan keluarga yang menjadi korban kebakaran tersebut sebagian besar ialah para pelaku usaha atau pedagang.

Berikut data keluarga korban dampak kebakaran:

1. Ismail (Usaha Kelontong dan pangkalan gas), dihuni oleh 7 orang anggota keluarga.

2. Bustami (Usaha Taylor/penjahit), 3 orang anggota keluarga.

3. M. Taisir (Usaha bengkel sepeda motor), 4 orang anggota keluarga.

4. Yuli (Toko aksesoris HP/Dokter HP). Tidak ditempati oleh keluarga, namun terdapat beberapa orang pekerja.

5. Ujang, Kantor Gamma Konsultan, ditempati oleh beberapa karyawan (konsultan perencana konstruksi).

6. Agus warga Desa Kuta Tinggi (Usaha Fotocopy). Diketahui Agus baru sekitar kurang lebih 2 bulan menyewa ruko yang ditempatinya tersebut bersama 2 anggota keluarga.

7. Ispan, rumah yang dihuninya sekaligus kantor CV Simpati miliknya bersama 5 anggota keluarga.

8. M. Yusuf seorang pensiunan Guru. Akibat kebakaran tersebut dua ruko miliknya ludes dilahap si jago merah. M. Yusuf tinggal bersama istrinya.

Saat ini Pemerintah Desa setempat telah mendirikan posko relawan penerimaan bantuan pada titik lokasi kejadian kebakaran yang terletak di Jalan Nasional Iskandar Muda (Depan Apotik atau Klinik dr. Syafrizal). (*)

Editor: Redaksi