“Gaji kami cuma 1 juta pak, kami bekerja siang dan malam, kadang tengah malam ada warga yang meninggal, kita dibanguni. Dimana hati nurani bapak,” ungkap Karim dengan nada sedih.

SUBULUSSALAM – Sejumlah Imam Dan Aparatur Kampung Se-Kota Subulussalam, bersama Asosiasi Badan Permusyawaratan Desa Nasional (Abpednas) menggelar aksi demonstrasi di halaman Kantor Walikota setempat, Selasa (7/3/2023).

Aksi tersebut mendesak agar Walikota Subulussalam membayar honor/gaji para Imam dan Aparatur Kampung di Subulussalam yang sudah sembilan bulan tak kunjung dibayarkan.

Peserta aksi yang berjumlah sekitar seratusan orang dari unsur para Imam dan Aparatur Kampung itu menilai Pemerintah Subulussalam telah menzalimi masyarakat di kota Sada Kata.

Dalam orasinya, Ketua Asosiasi Badan Permusyawaratan Desa Nasional (Abpednas) Subulussalam, Sahbudiyono mendesak Pemko Subulussalam untuk segera mencairkan gaji Aparatur kampung di kota Subulussalam.

“Perlu diketahui pak, gaji aparatur kampung sudah sejak Juli 2022 lalu sampai saat ini belum terbayar, artinya 6 bulan selama tahun 2022, dan 3 bulan di tahun 2023,” ungkap Sahbudiyono.

“Jadi, totalnya 9 bulan. Kami belum menerima hak kami, bagaimana kalau bapak-bapak semua yang tidak dibayar gajinya,” tegas Sahbudiyono, di iringi dengan teriakan massa yang hadir dan menyebut Pemko Subulussalam adalah pemerintah dzalim.

Hal senada juga diungkapkan oleh Imam kampung Namo Buaya, Abdul Karim Berutu. Dalam orasinya, Abdul Karim berharap pemerintahan kota Subulussalam sekarang untuk tidak menzalimi masyarakat.