Blangpidie, Acehglobal – Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) dipercaya sebagai tuan rumah perhelatan Gelar Teknologi Tepat Guna (GTTG) XXVI tingkat Provinsi Aceh yang dijadwalkan berlangsung pada 28 Mei 2025.

Kegiatan tersebut akan menjadi ajang unjuk inovasi teknologi yang akan diikuti oleh 23 kabupaten/kota di seluruh antero Aceh.

Bupati Abdya, Safaruddin, mengatakan pada kegiatan GTTG nanti, Pemkab Abdya akan menggelar expo UMKM yang menampilkan produk-produk lokal dari para pelaku usaha daerah setempat.

“Kami sambut para tamu dengan semangat Peumulia Jamee. Dan di kegiatan GTTG nantinya akan ada expo UMKM Kabupaten Abdya, banyak cendera mata yang bisa di bawa pulang ke daerah masing-masing,” ujar Safaruddin saat Rapat Koordinasi Gelar Teknologi Tepat Guna (GTTG) XXVI Tahun 2025 Se Provinsi Aceh, yang berlangsung di Aula Dikila Kantor Bappeda Abdya, Rabu (16/4/2025).

Rakor tersebut dihadiri Wakil Bupati Zaman Akli, Ketua DPRK Roni Guswandi, serta perwakilan dari 16 kabupaten/kota di Aceh.

Dalam kesempatan itu, Safaruddin menyampaikan rasa bangga atas kepercayaan yang telah diberikan kepada Abdya sebagai tuan rumah GTTG 2025 se Provinsi Aceh. Menurutnya, ini menjadi sebuah kehormatan besar bagi daerah ‘Breuh Sigupai’ yang sedang merayakan HUT ke-23.

“Abdya yang baru berusia 23 tahun sejak pemekaran dari Aceh Selatan merasa tersanjung dipercaya sebagai tuan rumah GTTG 2025,” kata Safaruddin.

Ia mengatakan, masa kepemimpinannya bersama Wabup Zaman Akli masih berusia dua bulan, namun, semangat untuk menuju era digitalisasi dan inovasi teknologi terbarukan sangat tinggi.

“Bahwa digitalisasi dan teknologi informasi itu berdampingan dan tidak melupakan kultur kebudayaan, kearifan lokal dan kekhususan yang di miliki oleh Provinsi Aceh sebagai daerah yang bersyariat sesuai dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006,” jelas Safaruddin.

Menurutnya, inovasi teknologi yang sedang dilakukan dalam kegiatan GTTG ini bukan soal kecanggihan alat, bukan juga teknologi yang meninggalkan nilai kultur kebudayaan dan kearifan lokal yang di miliki.

Tapi, sambung mantan Wakil Ketua DPR Aceh tersebut, bagaimana mendorong para inovator-inovator teknologi yang mengembangkan kemampuan dengan pendekatan digitalisasi dan teknologi ini bisa berdampingan dengan tidak melupakan nilai kearifan dan kekhususan itu sendiri.

“Mudah-mudahan Rakor GTTG XXVI 2025 yang diselenggarakan di Abdya merupakan wadah bukan hanya menyalurkan inovasi para inovator-inovator baru dalam pengembangan kemajuan desa masing-masing, tapi juga bisa bentuk bersinergi, berkolaborasi, dan bertukar pandangan mana kebaikan-kebaikan yang bisa ditampilkan untuk kebaikan kolaborasi ditingkat provinsi,” tuturnya.

Safaruddin berharap, inovasi teknologi tepat guna yang dilahirkan dari kabupaten/kota se Aceh ini bisa menjadi inovasi ditingkat nasional dan tentunya menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Aceh.

“Aceh memiliki Undang-Undang desentralisasi simetris yang berbeda dengan provinsi-provinsi lainnya. Kita punya kekhususan,nilai-nilai yang berbeda karena desentralisasi otonomi secara nasional,” imbuhnya.

Jadi, tambah Safaruddin, undang-undang khusus ini kalau tidak manfaatkan, maka menjadi kerugian besar bagi Provinsi Aceh, karena Aceh memiliki kelonggaran-kelonggaran regulasi dengan pembuatan qanun-qanun yang bisa memberikan penguatan dari regulasi yang dihadirkan untuk pemberdayaan, penguatan ditingkat desa, dan juga inovasi para inovator-inovator sesuai dengan kearifan dan kekhususan yang di miliki Provinsi Aceh.

“Sebagai Pemerintah Abdya saya mengajak semuanya agar nantinya bisa bersinergi dan berkolaborasi tanpa menanggalkan dan meninggalkan semangat desentralisasi simetris yang kita miliki. Kadang kita mengakui bahwa kita punya nilai khusus, tapi kekhususan dan nilai-nilai kearifan lokal yang kita miliki itu tidak pernah menjadi kekayaan dan kebanggaan bagi kita semua,” kata Safaruddin.

Dalam pelaksanaan GTTG XXVI Tahun 2025, ucap Safaruddin, nanti pihaknya juga akan merayakan HUT ke-23 Kabupaten Abdya. Para tamu dari kabupaten/kota bisa melihat langsung apa saja potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Abdya.

“Mungkin Abdya masih tertinggal dari kabupaten bapak, ibu sekalian , tapi kami yakin lima tahun yang akan datang, Insya Allah kami bisa ikut serta berdampingan atau didepan atau juga setara dengan apa yang menjadi kemajuan dan perkembangan di kabupaten/kota se Aceh,” ujarnya.

Safaruddin mengakui bahwa Abdya masih banyak ketertinggalan, namun semangat masyarakatnya yang inklusif akan menerima tamu-tamu degan humanis, dan semangat kekeluargaan yang cukup baik.

“Rasa Peumulia Jame kami, Insya Allah sangat baik. Hari ini kami tunjukkan bahwa bapak, ibu yang hadir kesini disambut langsung oleh Bupati, Wakil Bupati, dan lengkap dengan Ketua DPRK sebagai representasi masyarakat Abdya,” pungkas Safaruddin. (*)

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan ikuti saluran kami di Channel WhatsApp