Blangpidie, Acehglobal – Janji politik Bupati Aceh Barat Daya (Abdya) Safaruddin untuk mendukung para petani mulai direalisasikan. Lima unit traktor roda empat (4WD) bantuan dari pemerintah pusat telah tiba di Abdya dan siap dimanfaatkan oleh petani untuk menggarap lahan.

Kelima traktor tersebut merupakan hasil usulan Pemerintah Kabupaten Abdya ke pusat pada April lalu, yang diperkuat langsung oleh Bupati Safaruddin melalui alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2025.

“Ini memang janji Pak Bupati Safaruddin kepada petani. Hampir di setiap pertemuan, beliau selalu menyuarakan hal itu. Sekarang mulai terbukti,” kata Hamidin, Keujrun Blang Desa Mesjid, Kecamatan Tangan-Tangan, Minggu (29/6/2025).

Hamidin meyakini bahwa kedatangan lima traktor ini hanya langkah awal. Ia optimistis Pemkab Abdya akan terus melobi ke pusat untuk mendatangkan jenis alsintan lainnya seperti mesin pemotong padi (combine harvester) agar petani semakin terbantu.

“Kita tunggu saja kejutan berikutnya. Kali ini traktor, mungkin ke depan combine harvester atau alsintan lainnya juga akan tiba,” ujarnya.

Sebagai tokoh adat sawah yang membawahi puluhan hektare lahan, Hamidin menilai kehadiran traktor ini menjadi angin segar bagi petani, terutama dalam mengurangi ketergantungan pada alat milik swasta yang biayanya cenderung mahal.

“Selama ini kami menyewa traktor dari luar daerah, dan tentu biayanya tergantung kondisi di lapangan. Kalau ini dikelola pemerintah, ongkos bisa lebih terjangkau,” ungkapnya.

Ia menyebut kehadiran traktor-traktor tersebut merupakan awal dari perubahan menuju “Arah Baru Abdya Maju”. Jika petani sejahtera, kata dia, maka ekonomi masyarakat juga akan ikut membaik.

“Kalau ada yang bilang Bupati hanya peduli pada olahraga, itu tidak benar. Buktinya traktor datang, dan saya yakin akan ada bantuan lain menyusul,” tegas Hamidin.

Hamidin bersama petani lain berharap traktor-traktor tersebut bisa dikelola dengan baik agar manfaatnya dirasakan langsung oleh petani. Ia juga mendorong pemerintah daerah mengambil kebijakan penyesuaian biaya pengolahan lahan sesuai kemampuan petani.

“Kami berharap Pak Bupati bisa mengatur biaya bajak agar lebih ramah bagi petani kecil,” pintanya.

Selain itu, Hamidin juga mengusulkan penambahan hand traktor untuk lahan sawah seluas 30 hektare di wilayah Desa Mesjid. Menurutnya, alat yang ada saat ini sudah mulai usang dan tidak lagi optimal digunakan.

“Walaupun kondisi alat terbatas, kami tetap semangat mendukung program swasembada pangan yang dicanangkan pemerintah,” pungkasnya. (*)

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan ikuti saluran kami di Channel WhatsApp