Meureudu, Acehglobal – Momen yang bersejarah terjadi di Dayah Darul Munawwarah, Gampong Kuta Krueng, Kecamatan Bandar Dua, Kabupaten Pidie Jaya, Sabtu (15/3/2025).  Bertepatan dengan 15 Ramadhan 1446 Hijriah menjadi momentum penting dalam perjalanan dayah tersebut.

Tepat 30 hari setelah wafatnya almagfurlah Abu Kuta Krueng, Abu MUDI, pengasuh Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga, melakukan prosesi peusijuk dan pengukuhan Abiya Anwar sebagai pemimpin Dayah Darul Munawwarah.

Abiya Anwar diamanahkan untuk melanjutkan estafet kepemimpinan, keilmuan, dan dakwah Islam yang diwariskan oleh ayahanda Abu Kuta Krueng pendiri dan pengasuh pertama Dayah Darul Munawwarah.

Acara yang penuh keberkahan ini dimulai dengan doa bersama para alumni, dewan guru, dan santri di makrabah Abu Kuta Krueng.

Suasana haru dan rindu terasa saat mereka mengenang jasa dan perjuangan pendiri dayah. Doa bersama tersebut dilanjutkan dengan buka puasa bersama, yang menandai kesatuan dan kebersamaan dalam komunitas dayah.

Setelah shalat Magrib, Abu MUDI menyampaikan tausiyah pengukuhan yang mendalam dan penuh makna. Dalam tausiyahnya, beliau menyampaikan pesan khusus kepada Abiya Anwar.

“Kepada ananda Abiya Dr. Anwar Usman, kami berpesan untuk menjaga keikhlasan dalam mengemban amanah sebagai pemimpin dayah. Kami juga mengingatkan untuk melanjutkan perjuangan ulama terdahulu dalam merawat ilmu dan tarbiyah, serta meningkatkan inovasi dalam pengembangan dayah untuk menyampaikan nilai-nilai Islam yang sesuai dengan keadaan zaman,” pesan Abu MUDI.

Pesan Abu MUDI tersebut menjadi pedoman dan inspirasi bagi Abiya Anwar dalam memimpin Dayah Darul Munawwarah. Dengan keikhlasan, kebijaksanaan, dan inovasi, dayah tersebut diharapkan dapat terus maju dan berkembang, serta menjadi cahaya utama dalam membina umat. Acara ini diakhiri dengan peusijuk Abiya, Waled dan Khali Kuta Krueng oleh Abu MUDI.(*)

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan ikuti saluran kami di Channel WhatsApp