Banda Aceh, Acehglobal – Temu Karya Taman Budaya Se-Indonesia ke-XXIII Tahun 2024 resmi dibuka pada Minggu malam (1/12/2024), di Taman Seni dan Budaya, Banda Aceh.
Acara ini merupakan kolaborasi besar yang dihadiri oleh perwakilan dari 20 provinsi di Indonesia, dengan Pemerintah Aceh melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh sebagai tuan rumah.
Ketua Forum Taman Budaya Indonesia, Ary Heriyanto, mengatakan pentingnya kegiatan ini sebagai wadah untuk mempererat hubungan antar taman budaya di seluruh Indonesia.
“Acara ini bertujuan untuk menjalin silaturahmi dan kekompakan, sekaligus menjadi sarana publikasi dan eksistensi taman budaya kepada masyarakat. Melalui forum ini, kita merajut kebhinekaan melalui budaya,” ujar Ary.
Ia juga mengajak para kepala taman budaya untuk terus bersemangat dalam mengelola taman budaya, terutama di era globalisasi yang penuh tantangan.
“Tugas ini tidak mudah. Kita harus memastikan generasi muda mencintai dan memahami budaya nasional, agar mereka tidak lebih mengenal budaya asing daripada budaya mereka sendiri,” katanya.
Ary menegaskan bahwa taman budaya harus menjadi ujung tombak dalam pewarisan nilai-nilai budaya kepada generasi muda.
“Ketahanan budaya adalah cermin ketangguhan sebuah bangsa,” tambahnya.
Acara secara resmi dibuka oleh perwakilan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Teuku Hendra Faisal.
Dalam penyampaiannya, Hendra Faisal mengaitkan tema Etalase Nusantara: Titian Masa Depan, Replika Masa Lalu sebagai refleksi penting untuk menjawab tantangan budaya di era modern.
“Apakah kebudayaan hanya menjadi catatan masa lalu? Melalui tema ini, kita mencoba menghadirkan kembali warisan budaya untuk mendapatkan jawaban tersebut,” katanya.
Teuku Hendra ikut menyoroti dampak globalisasi yang mengakibatkan perubahan cepat dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk budaya.
Ia berharap kegiatan ini menjadi ruang bagi taman budaya untuk berkolaborasi, berbagi ide, dan menciptakan inspirasi.
“Seni dan budaya adalah etalase peradaban bangsa. Kami berharap Temu Karya Taman Budaya ini menjadi momen kebangkitan seni, yang tidak hanya melestarikan budaya, tetapi juga memberdayakannya sebagai bagian dari kehidupan masyarakat saat ini,” pungkasnya.(*)
Tinggalkan Balasan