Alja menilai, ada dua pertanyaan Zamzami membuat kontroversi saat menyampaikan orasi politik di panggung tim SARAN. Adapun pernyataan itu diantaranya mengenai penyebutan ‘Wen Bowo’ dan kata ‘Ayah Jih’ (Ayahnya).

Dimana, lanjut Alja, kala Zamzami menyampaikan pernyataan itu dia memang tidak menyebutkan paslon mana, namun dari penyampaian orasinya itu kuat dugaan dia sedang menyindir paslon nomor urut 3 dari Partai Gerindra.

“Kemudian jika yang dimaksud Zamzami ‘Wen Bowo’ itu adalah Presiden Prabowo, ini sungguh keterlaluan dan tentunya dia sedang mengolok-ngolok Presiden Republik Indonesia (RI) yang tadi pagi sudah resmi menjabat,” jelasnya.

Seharusnya, tambah Alja, saat berorasi politik di Abdya, Zamzami menyampaikan program pasangan yang dia dukung, bukan memprovokasi massa dengan menyereret orang tua calon bupati lain.

Apalagi, kata Alja, Zamzami saat menyampaikan orasi politik di Abdya bukan merupakan putra Abdya, sehingga tidak pantas dengan pernyataan dia seperti itu membuat masyarakat Abdya terpecah belah dan bisa membuat Pilkada Abdya menjadi panas.

“Dalam orasinya Zamzami memang tidak menyebut paslon tertentu, dia bersembunyi di balik kata – kata paslon sebelah. Namun, kita dengan mudah menebak kemana arah tembakannya. Oleh karena itu, kami ingatkan Zamzami jangan menjadi provokator dalam pilkada abdya,” tandasnya.

Sementara itu, Zamzami yang dihubungi via pesan WhatsApp belum memberikan tanggapan terkait hal tersebut. Namun, hingga berita ini tayang notifikasi pesan singkat WhatsApp telah conteng dua.(*)