ACEHGLOBALNEWS.com – Air merupakan komponen yang sangat penting bagi tubuh. Karena tubuh membutuhkan asupan air yang cukup agar kesehatan tetap terjaga.
Namun, pernahkah terbayang oleh kita apa yang terjadi pada tubuh seandainya terlalu banyak minum air?
Mengonsumsi air terlalu banyak justru bisa menyebabkan overhidrasi. Overhidrasi atau kelebihan cairan dapat menyebabkan keracunan air.
Ini terjadi ketika jumlah garam dan elektrolit lain dalam tubuh menjadi terlalu encer. Elektrolis yang turun terlalu cepat atau terlalu rendah, bisa mengakibatkan kondisi yang fatal. Kematian karena overhidrasi memang jarang terjadi, namun bukanlah hal yang mustahil.
Seperti diberitakan Kompas.com, Senin (16/8/2021) melansir Medical News Today, ketika seseorang terlalu banyak minum air, otak mereka mulai membengkak dan tekanan di dalam tengkorak akan meningkat.
Ini yang kemudian bisa menyebabkan gejala pertama keracunan air yang meliputi sakit kepala, mual, dan muntah.
Kasus keracunan air dapat berlanjut ke tahap yang parah dan mengakibatkan gejala yang lebih serius, seperti kelemahan otot atau kram, tekanan darah meningkat, kebingungan, tidak mampu mengidentifikasi informasi sensorik, dan sulit bernapas. Selain itu, penumpukan cairan di otak, yang disebut edem serebral, memengaruhi batang otak dan menyebabkan disfungsi sistem saraf pusat.
Terdapat dua jenis overhidrasi, yakni overhidrasi karena peningkatan asupan cairan dan overhidrasi karena penahanan cairan.
1. Peningkatan Asupan Cairan
Kondisi ini terjadi ketika seseorang minum lebih banyak air daripada yang bisa dikeluarkan oleh ginjal melalui urin. Dengan ketidakseimbangan cairan dalam tubuh, akan lebih banyak air yang terkumpul di alirah.
2. Penahanan Cairan
Kondisi ini terjadi ketika tubuh tidak bisa membuang air secara maksimal. Beberapa kondisi medis dapat menyebabkan tubuh menahan air. Berapa asupan air yang dibutuhkan tubuh? Lalu berapa sebenarnya asupan air yang dibutuhkan tubuh?
Melansir Healthline, The Institute of Medicine mengeluarkan pedoman untuk asupan air yang cukup.
Mereka merekomendasikan pada orang dewasa yang sehat minum rata-rata 9-13 gelas air per hari. Tetapi sebagai catatan, kebutuhan air individu bisa berbeda-beda tergantung pada jenis kelamin, cuaca, tingkat aktivitas, serta kondisi kesehatan secara keseluruhan.
Jadi, sebenarnya tidak ada aturan pasti mengenai jumlah asupan air per hari. Cuaca panas yang ekstrem, aktivitas yang tinggi, dan penyakit dengan demam membutuhkan lebih banyak asupan cairan.
Pada orang yang sehat, urin dapat dijadikan indikator yang baik untuk melihat kondisi hidrasi tubuh. Urin yang berwarna kuning pucat menandakan hidrasi yang baik. Sedangkan urin berwarna gelap berarti tubuh membutuhkan lebih banyak cairan dan urin tidak berwarna menandakan dehidrasi.
Hal lain yang perlu diperhatikan untuk menghindari overhidrasi adalah waktu minum air. Menurut sebuah studi tahun 2013, ginjal dapat mengeluarkan 20-28 liter air per hari, tetapi mereka tidak bisa mengeluarkan lebih dari 0,8-1 liter air setiap jam. Maka dari itu, penting untuk menjaga asupan air agar tidak melebihi kemampuan ginjal mengeluarkan cairan. []
Simak berita dan artikel lainnya di Google News