“Kini tradisi asmara subuh sudah memudar, bahkan sudah tidak ada lagi khususnya di daerah kami Susoh. Kalau yang berjalan kaki selepas sahur dan salat subuh masih ada, akan tetapi tidak semarak dulu di tahun 90-an,” ujar salah seorang warga Susoh, Mustaizar Munir, Rabu (13/3/2024).

Ia mengungkapkan, hilangnya tradisi Asmara Subuh meninggalkan rasa kehilangan bagi banyak orang. Tradisi ini bukan hanya tentang berjalan kaki, tetapi kata Mustaizar, juga tentang kebersamaan, kehangatan, dan nilai-nilai kekeluargaan yang terkandung di dalamnya.

“Penting bagi kita untuk menjaga dan melestarikan tradisi ramadan yang positif. Tradisi-tradisi ini bukan hanya warisan budaya yang berharga, tetapi juga memiliki nilai-nilai edukatif dan moral yang dapat ditanamkan kepada generasi muda,” imbuhnya.

Efek Positif Asmara Subuh

Langsung tidur setelah sahur tidak baik untuk kesehatan jangka panjang. Kerap kali, kita dianjurkan untuk melakukan beragam kegiatan ringan agar tidak mengantuk dan langsung tidur.

Hal inilah yang bisa menjadi salah satu efek positif asmara subuh. Mata bisa melek dan segar dengan tetap bergerak di waktu subuh, alih-alih kembali tidur setelah sahur dan salat subuh.

Berjalan kaki setelah dari masjid menuju tempat tertentu juga memiliki manfaat kesehatan, seperti menghindari timbunan lemak, menghilangkan penat, hingga mencegah penyakit jantung.

Berkumpul bersama teman juga memberikan kesenangan tersendiri, sekaligus membantu meredakan stres. Apalagi jika tempat yang dituju terbilang indah dan menenangkan.