Kepala Pelaksana BPBK Aceh Jaya, AG Suhadi, menyebut banjir disebabkan oleh meluapnya sejumlah sungai setelah hujan lebat yang terus mengguyur sejak Sabtu dini hari.

“Debit air meningkat karena curah hujan tinggi, sementara daya tampung sungai tidak mencukupi,” jelasnya.

Untuk menangani dampak bencana, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBK bersama Damkar, TNI, Polri, PMI, Dinas Sosial, dan SAR telah turun langsung ke lokasi. Mereka melakukan pendataan, kaji cepat, dan membantu warga terdampak di beberapa titik rawan banjir.

Menurut laporan BPBK, sejumlah kebutuhan mendesak yang harus segera dipenuhi antara lain pembangunan tanggul pengendali banjir, penguatan tebing sungai, pembuatan jetty di muara sungai, serta pengerukan saluran air dan sungai yang tersumbat.

Pemkab Aceh Jaya berkomitmen untuk segera mengambil langkah-langkah konkret pascabanjir. Bupati Safwandi menegaskan bahwa hasil rapat darurat akan dituangkan dalam dokumen resmi, termasuk rencana rehabilitasi infrastruktur pengendali banjir.

“Kami akan ajukan dukungan ke pemerintah provinsi maupun pusat agar perbaikan tanggul dan saluran air bisa segera dilakukan,” ujar Safwandi.

Hingga Senin (20/10) pukul 11.20 WIB, hujan dengan intensitas sedang masih mengguyur beberapa kecamatan di Aceh Jaya. Meski begitu, BPBK memastikan penanganan di lapangan berjalan lancar tanpa kendala berarti, dan terus berkoordinasi dengan BPBA serta BNPB.(*)

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan ikuti saluran kami di Channel WhatsApp