PIDIE – Bulan Muharram termasuk bulan yang sangat utama dan dimuliakan dalam penanggalan Islam, karena termasuk dalam salah satu bulan Haram selain Rajab, Dzulqa’dah dan Dzulhijjah sebagaimana firman Allah dalam Qur’an Surah At Taubah ayat 36.

Keutamaan bulan Muharram terutama pada hari ‘Asyura juga cukup banyak hadis dari Nabi SAW yang menjelaskan tentang itu diantaranya hadis yang diriwayatkan oleh Abdullah Bin Amru Bin al Ash “Barangsiapa berpuasa di hari Asyura, maka seakan-akan berpuasa selama setahun, dan barang siapa bershadaqah di hari ini, maka seakan-akan bershadaqah selama satu tahun.”

Dalam masyarakat Aceh perbuatan berwakaf, bersedekah atau kenduri juga sudah menjadi kebiasaan yang sangat rutin dilakukan sejak dulu atau sekarang mungkin poluler dengan istilah “ini sudah menjadi DNA-nya orang Aceh”.

Hal ini terlihat dari penamaan bulan-bulan dalam tarikh Aceh dari 12 bulan ada 9 bulan itu yang namanya identik dengan kebiasaan tersebut yaitu Bulan Muharram (Asan Usen, Khenduri Ie bu) Rabi’ul Awal (Meulot Phon), Rabi’ul Akhir (Adoe Meulot), Djumadil Awwal (Meulot Akhe), Djumadil Akhir (Khenduri Boh Kayee), Radjab (Khenduri Apam), Sya’ban (Khenduri Bu) dan Syawwal (Uroe Raya), dan Dzulhijjah (Haji/Qurbeun)

Untuk melestarikan nilai-nilai adat muhakamah atau nilai-nilai adat baik yang sesuai dengan tuntunan nilai agama tersebut, masyarakat Gampong Kayee Jatoe, Mukim Teupin Raya, Kecamatan Glumpang Tiga, Kabupaten Pidie menyambut Hari ‘Asyura tahun ini dengan melakukan kegiatan santunan anak yatim dan kenduri wot ie bu kanji (memasak bubur kanji) yang dilakukan di halaman meunasah gampong setempat, Jum’at (28/7/2023).

Kegiatan ini sebagai perwujudan rasa syukur terhadap nikmat yang telah Allah berikan, juga untuk menjaga tali silaturahim sesama masyarakat gampong serta berbagi rezeki dengan bersedekah harta benda dan makanan kepada masyarakat gampong dan sekitarnya.

Untuk mensukseskan kegiatan ini, para ibu-ibu dari sejak pagi hari sudah terlihat sangat antusias dengan ramai berkumpul di meunasah dan bergotong royong mempersiapkan alat dan bahan makanan yang diperlukan untuk memasak bubur khas Aceh ini.

Husniah Ansari, 42 di kalangan anak muda sering dipanggil Kak Wiek sebagai koordinator kegiatan ini menyebutkan antusiasme para warga terutama para ibu-ibu sangat luar biasa hal ini terlihat jauh-jauh hari saat meuripei (patungan uang) untuk kegiatan mulia ini dilakukan.

“Biaya kegiatan ini sepenuhnya berasal dari sumbangan warga masyarakat, kami tidak menentukan jumlah dan bentuk apapun yang ingin mereka sumbangkan baik itu berbentuk uang, beras, kelapa, gula dan sebagainya semuanya kami terima dan hasilnya seperti yang anda lihat ada 4 kuali besar ie bu yang siap untuk disedekahkan kepada warga masyarakat,” ujar Kak Wiek sambil tersenyum.

Keuchik Kayee Jatoe, H. Muhammad mengatakan bahawa kegiatan ini sudah menjadi kegiatan rutin tahunan dari masyarakat kami disini, kalau dulu mungkin masih dilakukan hanya secara personal di rumah-rumah warga.

“Sekarang kami mencoba fasilitasi supaya ini menjadi agenda kegiatan gampong secara keseluruhan supaya nilai manfaatnya bisa dirasakan oleh lebih banyak orang,” sebut Muhammad.

Dari pantauan media, ada empat belanga besar bubur yang lokasi memasaknya persis di halaman Meunasah Kayee Jatoe yang posisinya berada di pinggir jalan raya Paya Raoh yang merupakan jalan utama lalu lintas yang menghubungkan antar gampong antar kecamatan dalam Kabupaten Pidie dan Pidie Jaya.

“Philosofi yang ingin kami sampaikan adalah kenduri ie bu ini bukan hanya untuk masyarakat gampong ini saja, kalau ada warga dari gampong lain yang sedang lewat yang ingin menikmati dan mengambilkan kenduri ini juga kami persilahkan,” tutur Munawar, Sekretaris Gampong Kayee Jatoe.

Sementara itu, Pengurus Baitul Mal Gampong (BMG) Kayee Jatoe Tgk Anwar Sadat didampingi oleh Rizki Munandar mengatakan bahwa pada rangkaian kegiatan Hari ‘Asyura ini juga dilakukan pemberian santunan kepada 17 anak yatim dan piatu yang berasal dari 3 dusun dalam gampong ini.

“Masing-masing mereka mendapatkan 1 sak beras dan sejumlah uang yang sumbangannya berasal dari para donatur dan semoga Allah SWT melapangkan rezeki dan memudahkan keperluan para dermawan ini,” harap Pengurus BMG ini.

Ditempat yang sama Abubakar Saiman, Imuem Gampong Kayee Jatoe mengatakan bahwa kegiatan ini dilakukan bersamaan dengan peusijuek penggunaan bangunan meunasah baru yang baru saja selesai dibangun dengan swadaya masyarakat.

“Alhamdulillah, pelaksanaan shalat lima waktu secara berjamaah di Meunasah Kayee Jatoe sudah istiqamah kami lakukan sejak beberapa tahun lalu, mudah-mudahan dengan adanya bangunan baru ini akan menambah warga masyarakat untuk melakukan shalat berjamaah dan lebih nyaman,” ucap Abubakar.(*)

Editor: SSY