Keberkahan bulan Ramadan tak henti-hentinya memanjakan jiwa dengan berbagai amalan istimewa. Di antara amalan malam yang dirindukan adalah salat tahajud.

Namun, pertanyaan muncul di benak, bolehkah kita melaksanakan salat tahajud setelah menunaikan salat tarawih dan witir?

Dilansir dari situs Muhammadiyah.or.id, Selasa (12/3/2024), berikut penjelasan praktik salat malam tarawih, witir dan tahajud.

Salat Tahajud, atau disebut Salat Lail, merupakan ibadah sunah yang dilakukan pada malam hari setelah Salat Isya.

Salat Tarawih

Salat Tarawih adalah Salat Lail yang dilaksanakan di bulan Ramadan. Secara prinsip, Salat Tahajud dan Salat Tarawih memiliki kesamaan.

Dalam Hadist dari Abu Salamah bin ‘Abdur Rahman, Nabi Muhammad Saw melaksanakan praktik salat malam pada bulan ramadan dengan dalil:

عَنْ أَبِي سَلَمَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَنَّهُ سَأَلَ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا كَيْفَ كَانَتْ صَلَاةُ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي رَمَضَانَ قَالَتْ مَا كَانَ يَزِيدُ فِي رَمَضَانَ وَلَا فِي غَيْرِهِ عَلَى إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً يُصَلِّي أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ فَلَا تَسْأَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَطُولِهِنَّ ثُمَّ يُصَلِّي أَرْبَعًا فَلَا تَسْأَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَطُولِهِنَّ ثُمَّ يُصَلِّي ثَلَاثًا

Dari Abu Salamah bin ‘Abdur Rahman (diriwayatkan) bahwa dia bertanya kepada ‘Aisyah r.a.: Bagaimana tata cara salat Nabi saw pada bulan Ramadan? ‘Aisyah r.a. menjawab: Beliau salat (sunah qiyamul–lail) pada bulan Ramadan dan bulan-bulan lainnya tidak lebih dari sebelas rakaat. Beliau salat empat rakaat, maka jangan kamu tanya tentang kualitas bagus dan panjangnya, kemudian beliau salat lagi empat rakaat, maka jangan kamu tanya tentang kualitas bagus dan panjangnya kemudian beliau salat tiga rakaat [H.R. al-Bukhari Nomor 3304].