Iklan - Scroll ke bawah untuk baca artikel
BeritaBreaking News

Hujan Lebat, Gampong Alue Mangota Blangpidie Kembali Direndam Banjir

458
×

Hujan Lebat, Gampong Alue Mangota Blangpidie Kembali Direndam Banjir

Sebarkan artikel ini
Hujan Lebat, Gampong Alue Mangota Blangpidie Kembali Direndam Banjir
Banjir yang menutupi badan jalan nasional Blangpidie - Tapaktuan di Gampong Alue Mangota, Kecamatan Blangpidie, Abdya, Rabu (27/10/2021) malam / FOTO : ACEHGLOBALNEWS.

GLOBAL BLANGPIDIE – Hujan lebat yang mengguyur Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), sekitar pukul 16.30 WIB sore mengakibatkan Gampong Alue Mangota, Kecamatan Blangpidie, kembali tergenang banjir, Rabu (27/10/2021).

Bahkan, badan jalan nasional yang berada di gampong tersebut juga ikut tergenang, sehingga arus lalulintas di jalan menjadi terganggu.

Advertisement
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

“Banjir di gampong kami ini sudah menjadi langganan setiap tahunnya jika kondisi hujan lebat,” cetus Hamdi, warga Gampong Alue Mangota.

Baca Juga :   53 KK di Gampong Cot Jeurat Blangpidie Terima BLT DD September

Hamdi menjelaskan, penyebab terjadinya banjir itu, dikarenakan debit air kiriman dari pegunungan yang terlalu tinggi. Sementara, saluran atau drainase pembuangan untuk mengalirkan air tersebut berukuran kecil, sehingga tidak mampu menampung debit air.

“Akibatnya, air akhirnya meluap ke perumahan warga, dan merendam badan jalan nasional Blangpidie – Tapaktuan di gampong kami,” katanya.

Hamdi menyebutkan, dampak banjir tersebut juga menyebabkan sekitar kurang lebih 100 unit rumah warga di dusun II dan III ikut tergenang. Ketinggian air di rumah warga mencapai 50 hingga 60 cm. Sementara, ketinggian air di badan jalan nasional mencapai 70 cm.

Baca Juga :   100 KK di Gampong Cot Jeurat Terima BLT DD

Menurut Hamdi, banjir tidak hanya membuat rumah warga saja yang terendam, namun petani yang memanen padi baru-baru ini juga merasakan kerugian akibat banjir tersebut.

“Panen baru-baru ini petani kita mengalami kerugian besar, lantaran padinya di sawah terendam air, sehingga ketika dipasarkan harga gabah menjadi murah, dan bahkan ada petani kita gagal panen,” ungkapnya.

Baca Juga :   Raja Arab Saudi Dilarikan ke Rumah Sakit, Ada Apa?

Karena itu, Ia meminta kepada Pemkab Abdya maupun Pemerintah Aceh, bisa mencarikan solusi atas permasalahan ini.

“Kami selaku masyarakat, sangat membutuhkan perhatian dari pemerintah, karena untuk menanggulangi hal itu, kami sudah upayakan dengan dana desa tapi tidak mampu, dan juga kami sudah bergotong royong, namun hasilnya juga nihil, jika hujan lebat banjir masih saja tetap terjadi di gampong kami,” tuturnya seraya berharap pemerintah bisa mencarikan solusi secepatnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *