Blangpidie, Acehglobal — Turnamen sepakbola Barsela Cup IV resmi bergulir di Stadion Persada, Gampong Keude Siblah, Kecamatan Blangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Kamis (30/5/2024).
Ajang bergengsi ini dibuka langsung oleh Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Dr Safaruddin, MSP dan diikuti oleh 32 klub terbaik se-Pantai Barat Selatan Aceh (Barsela).
Turnamen Barsela Cup IV merupakan inisiatif Safaruddin dan telah menjadi agenda tahunan sejak ia menjabat sebagai pimpinan DPR Aceh periode 2019-2024.
Meskipun menggunakan sistem gugur penuh, para peserta tak ragu mendatangkan pemain liga dan pemain tarkam terkenal demi memperebutkan total hadiah Rp 200 juta.
Dalam sambutannya, Safaruddin menegaskan bahwa Barsela Cup IV bukan ajang politik, melainkan sebuah cara untuk membantu pelaku UMKM, pelaku seni, anak muda, dan olahragawan.
“Barsela Cup IV ini bukan kampanye politik. Pilkada serentak 2024 masih jauh, karena belum saatnya kita berkampanye atau berbicara mengenai politik. Sebab, Pilkada serentak dilaksanakan pada November 2024, jadi nikmati dulu turnamen ini. Mari kita beri kesempatan kepada anak muda pecinta bola kaki untuk meraih prestasi,” jelas Safaruddin.
Sebagai penggagas turnamen, Safaruddin berpesan agar Barsela Cup IV berjalan dengan baik, damai, dan menjunjung tinggi sportivitas. Sebab, Barsela Cup I, II, dan III yang telah bergulir beberapa tahun lalu berjalan dengan baik, damai dan menjunjung tinggi sportifitas.
Ia pun yakin tradisi ini akan berlanjut, bahkan lebih baik, di masa depan.
Safaruddin juga menambahkan, hasil Pemilihan Legislatif (Pileg) Pemilu 2024, masyarakat Abdya sudah mengantarkan tiga putra terbaik Abdya sebagai anggota DPRA, salah satunya ialah dirinya.
“Saya yakin kalaupun Barsela Cup kedepan nantinya tidak di saya, ada teman-teman saya yang di DPR Aceh mewakili Abdya yang akan melanjutkannya,” ujar Safaruddin.
Namun, ia tak menutup kemungkinan untuk tetap berjuang melanjutkan Barsela Cup V di tahun 2025.
“Saya akan berusaha agar turnamen Barsela Cup V tetap akan dilanjutkan di Abdya, walaupun nantinya keberadaan saya tidak lagi menjadi pimpinan DPR Aceh,” pungkasnya.(*)
