“Pertanyaan saya siapa yang memfitnah? Kami tidak pernah memfitnah BPBK. Statmen ini justru melukai hati kami selaku korban musibah kebakaran. Semestinya seorang kepala SKPK tidak melontarkan bahasa seperti ini dalam ruang publik,” ungkap Rinaldi saat ditemui AcehglobalNews, Jum’at (31/3/2023).

Rinaldi menyebut, statmen yang diungkapkan Kalak BPBK Abdya Armayadi itu justru terkesan me nyet-nyet pemerintah dan menyalahkan pemerintah dibawah kepemimpinan Pj Bupati Darmansah.

Terkait masalah peralatan pendukung penanganan bencana di BPBK yang sudah berusia 10 tahun, menurut Rinaldi hal itu semestinya tanggung jawab pimpinan SKPK agar berinisiatif mengusulkan ke pemerintah untuk memperbaiki atau mengganti peralatan tersebut, bukan malahan mengumbar ke publik kelemahan mereka dan menyudutkan pemerintah daerah.

“Saya selaku salah satu korban kebakaran, tidak pernah menyalahkan BPBK, rumah dan isi rumah saya habis terbakar. Akan tetapi, status seperti ini jelas telah merendahkan pemerintah daerah seakan tidak peduli terhadap instansi BPBK,” tegasnya merasa kesal dengan isi postingan Armayadi itu.

Yang tambah kesal lagi, tambah Rinaldi, masak seorang kepala Dinas mengeluarkan kata-kata yang tidak mencerminkan seorang pejabat publik yakni dengan mengeluarkan bahasa “kalau masih kurang puas juga, jika kejadian lagi silahkan hubungi Bomba Malaysia. Mereka lebih handal katanya.”

“Ia (Kalak BPBK) mengatakan jika kurang puas, hubungi Bomba Malaysia. Ini Maksudnya apa? Ini adalah kata-kata yang arogan dari seorang kepala Dinas. Saya merasa tersinggung dan melukai hati kami selaku korban kebakaran,” tuturnya kesal.

Karena itu, sebagai masyarakat yang awam dan juga salah satu korban yang terdampak musibah kebakaran tersebut, Rinaldi minta Pj Bupati Abdya H Darmansah untuk memanggil Armayadi dan mengevaluasi jabatannya sebagai Kalak BPBK Abdya. (*)

Editor : Salman

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan ikuti saluran kami di Channel WhatsApp