“Kami belum memiliki aula untuk pertemuan, dan ruang guru masih menggunakan ruang perpustakaan. Kami juga berharap adanya perbaikan infrastruktur karena bangunan sekolah tidak banyak berubah sejak tahun 1990-an,” ujar Fengki.
Bupati Safaruddin menyambut baik permintaan tersebut. Ia mengungkapkan, pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp500 juta untuk pembangunan infrastruktur sekolah.
“Saya sudah bicara dengan Dinas Pendidikan. Tahun ini ada anggaran Rp500 juta untuk SMPN 1 Susoh, tahun depan kita tambah lagi Rp500 juta. Kalau masih kurang, kita tambah lagi Rp500 juta,” tegasnya.
Bupati Safaruddin juga berbagi nostalgia sebagai alumni SMPN 1 Susoh. Ia pun mengenang masa-masa sekolah di SMP tertua di Abdya tersebut.
“Saya bukan ranking satu, tapi saya bersaing dengan teman-teman yang hebat. Kesuksesan tidak datang dengan mudah, tetapi dengan kerja keras dan disiplin,” katanya.
Bupati Safaruddin juga mengingatkan pentingnya menjaga moral siswa. Ia mengajak siswa-siswi untuk menghindari narkoba, sabu-sabu, dan judi online.
“Saya ingin semua siswa tidak mengenal narkoba, sabu-sabu, dan judi online. Guru-guru harus memeriksa HP siswa, terutama konten dan game yang mereka mainkan,” pesannya.
“Pendidikan adalah kunci kesuksesan. Jangan pernah menyerah untuk meraih mimpi,” pungkas Safaruddin.
Di akhir acara, Bupati Safaruddin menyerahkan penghargaan kepada siswa yang berhasil melanjutkan bacaan ayat Al-Qur’an yang dibacakannya. (*)
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan ikuti saluran kami di Channel WhatsApp
Tinggalkan Balasan