Menurut Bupati Safar, pertanian merupakan sektor unggulan dalam kebijakan politik Pemerintah Kabupaten Abdya. Oleh karena itu, kerja sama antara petani, penyuluh, dan dinas pertanian menjadi kunci dalam meningkatkan produktivitas pertanian.
“Kita butuh dukungan dari pemerintah provinsi dan pusat untuk perbaikan infrastruktur dan penambahan alsintan agar petani kita bisa dengan mudah menggarap lahan sawah mereka,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Abdya, Hendri Yadi, menambahkan bahwa untuk meningkatkan hasil panen, para petani membutuhkan dukungan alsintan baik untuk pra maupun pascapanen.
Ia berharap panen raya serentak ini menjadi pemicu bagi pemerintah dalam memastikan ketersediaan pangan nasional.
Menurut Hendri, keseimbangan harga juga perlu dijaga, terutama dalam pengaturan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) dan harga Gabah Kering Panen (GKP).
Dalam kegiatan panen raya di Babahrot, lanjut Hendri, pihak Bulog langsung membeli padi petani dengan harga Rp6.500 per kilogram.
Hendri berharap Kabupaten Abdya tetap menjadi salah satu lumbung pangan andalan di Provinsi Aceh.
Ia juga menyebut kembali permasalahan utama yang dihadapi petani saat ini masih berkutat pada infrastruktur saluran irigasi tersier dan keterbatasan alsintan.
“Kalau sumber air kita ada, cuma irigasi tersier kita ada yang dalam kondisi rusak dan ada juga yang perlu dibangun, sehingga air bisa tersalurkan ke lahan-lahan sawah petani. Begitu juga dengan alsintan, kita juga perlu penambahan,” pungkas Hendri. (*)
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan ikuti saluran kami di Channel WhatsApp
Tinggalkan Balasan