“Status kemarin itu bukan ke korbannya. Status itu kita buat karena saya dengar petugas kita di lapangan merasa disalahkan, katanya air tidak ada, terlambat dan segala macam,” imbuhnya.

BLANGPIDIE – Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten (BPBK) Aceh Barat Daya (Abdya), Armayadi ST menanggapi dengan dingin pasca cuitannya di Facebook yang belakangan dikritik warga.

Armayadi mengungkapkan, cuitannya tersebut di Facebook hanyalah status pribadi dan bukan sebagai pernyataan resmi dari BPBK.

“Saya belum tau di FB itu resmi apa tidak, kalau yang resmi itu di kantor dengan baju dinas. Jadi, status di FB saya jika ada yang menganggap statmen mewakili kelembagaan, saya rasa itu salah,” ujarnya saat dikonfirmasi Acehglobalnews via telepon, Sabtu (1/4/2023).

Armayadi menjelaskan, bahwa status FB tersebut di-posting karena ada informasi yang menyalahkan kerja BPBK selaku instansi pemerintah yang menangani bencana. Status tersebut dibuat semata-mata hanya untuk membela petugas BPBK yang merasa disalahkan oleh masyarakat.

“Status kemarin itu bukan ke korbannya. Status itu kita buat karena saya dengar petugas kita di lapangan merasa disalahkan, katanya air tidak ada, terlambat dan segala macam,” imbuhnya.

Armayadi juga merespons kritik yang dilontarkan oleh Rinaldi Bayur Saputra, salah satu korban kebakaran yang mengungkapkan ketidakpuasan terhadap cuitan tersebut.

“Saudara Rinaldi itu sahabat saya, sudah dua tahun ini kami tidak pernah duduk lagi (ngopi). Saya juga tidak tau kenapa, dan tiba-tiba hilang. Gak tau saya ada masalah apa, pribadi atau tidak,” jelasnya.

Kendati demikian, dirinya merasa sedih dengan pernyataan sahabatnya tersebut, sebab ia mengaku tim petugas pemadam yang bertugas berusaha memadamkan api sudah maksimal pada saat itu.

“Tugas kita selaku petugas BPBK sudah kita jalani, malah semua unit dari pos Manggeng hingga Babahrot saya kerahkan, karena kejadiannya di daerah pusat kota, takut nanti jangan sampai apinya berkembang,” ungkap Armayadi.

Menurutnya lagi, mengurus bencana atau musibah bukanlah perkara mudah, dan orang yang terdampak juga cenderung akan cepat emosi dan marah. Namun, katanya, petugas pemadam sudah siap dengan segala resiko tersebut.

Armayadi juga mengingatkan pentingnya memiliki nomor kontak Damkar di BPBK Abdya, agar masyarakat bisa menghubungi petugas dengan cepat saat terjadi peristiwa kebakaran.

Armayadi menyatakan selama ini pihaknya terlambat menuju lokasi kebakaran karena tidak ada sumber informasi atau alarm yang menyampaikan bahwa ada kejadian kebakaran di wilayah Abdya.

“Oleh karena itu, saya sering mensosialisasikan nomor hp Damkar di FB saya dan melalui FB saya juga memberikan informasi penting tentang BPBK sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat,” terangnya.

Armayadi menegaskan bahwa setiap unit armada damkar selalu ready dan petugas selalu memeriksa stok air dan cek mesin setiap pagi.

“Harapan saya kita fokus ke perbaikannya. Kekurangan kita itu yang kita perbaiki. Bukan mencari siapa yang salah. Jika sistemnya salah kita perbaiki, namun kalau memang orangnya yang salah diganti juga tidak masalah,” pungkasnya. (*)

Editor : Salman