GLOBAL BLANGPIDIE – Diperkirakan sekitar ribuan warga dari aparatur desa di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) ditetapkan sebagai calon penerima Bantuan Subsidi Upah (BSU) dari pemerintah pusat (Kemenaker).

Calon penerima BSU, sebelumnya diusulkan oleh BPJSTK ke Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) RI. Di Aceh, kini penyaluran bantuan senilai Rp 1 juta tersebut dilakukan pemerintah melalui Bank Syariah Indonesia (BSI).

Untuk memperoleh BSU, seluruh aparatur desa harus datang ke BSI dengan tujuan membuka rekening tabungan sebagai syarat penyaluran bantuan.

Pantauan media ini, Jum’at (3/12/2021), di beberapa BSI di kota Blangpidie, Abdya tampak warga terlihat ramai mengantri dan bahkan ada yang menongkrongi bank tersebut selama dua hari.

Warga terlihat sangat antusias mengurus bantuan pemerintah subsidi bagi pekerja yang terdaftar dibawah BPJSTK atau sebelumnya dikenal Jamsostek.

Meskipun terlihat antusias, tak jarang dari mereka aparatur desa mengeluh, lantaran harus menunggu antrian yang sangat panjang.

Dan, bahkan ada yang pesimis karena sudah letih berjam-jam berada di bank, sebab hajat buka buku tabungan tak kesampaian. Akibat itu, ada sebagian dari mereka yang akhirnya pulang, kesal seraya mengungkapkan tak lagi berharap pada bantuan.

Salah seorang aparatur desa, M Nasir (45) mengaku bahwa dirinya sudah dua hari datang ke bank untuk mendapatkan nomor rekening buku tabungan untuk pencairan BSU.

Ia mengatakan kendati sudah datang dua kali ke bank, mengantri mulai dari pagi hingga jam operasional bank tutup, namun buku rekening yang diinginkan juga tak kunjung kelar.

“Saya datang dari kemarin bawa berkas formulir buka buku rekening bank untuk urus BSU, namun sampai hari ini masih juga belum kelar-kelar,” kata Nasir, Jum’at (3/12/2021) di lokasi salah satu bank.

Hal senada juga diungkapkan Husni (55), salah seorang aparatur desa lainnya di Abdya. Husni mengaku sama, kalau dirinya sudah menunggu lama antrian panjang di bank sejak Kamis (2/12/2021) kemarin.

Bahkan, ia pun sudah beberapa kali bolak balik ke bank, akan tetapi urusannya membuka buku tabungan masih saja belum kelar.

“Saya juga dari kemarin antrian di bank, orang sangat ramai. Sampai hari ini buku tabungan saya belum tuntas,” ujar Husni.

Diketahui, warga yang didominasi oleh aparatur desa tersebut mulai mendatangi BSI untuk pembukaan buku tabungan pencairan BSU telah berlangsung sejak Rabu (1/12/2021).

Sementara, hari ini merupakan hari ketiga aparatur desa mengantri panjang agar memperoleh nomor rekening tabungan.(*)