BLANGPIDIE – Terobosan baru di dunia kepemimpinan perempuan! Dien Fitrianti Meutia telah resmi terpilih sebagai Ketua Dewan Balai Syura Ureung Inong (BSUI) Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) untuk periode 2023 hingga 2028.
Fitrianti dipilih dalam Musyawarah Daerah (MUSDA) Ke-2 yang digelar di Aula DPMP4, Jalan Bukit Hijau, Blangpidie pada Sabtu (8/7/2023).
Kegiatan yang berlangsung selama satu hari penuh tersebut dihadiri oleh perwakilan dari beberapa lembaga dan organisasi perempuan di Abdya, diantaranya FORHATI, KOHATI, ASYIYAH dan Nasyiatul Aisyiyah.
Selain itu juga hadir Lembaga Pendidikan Perempuan Akademi paradigta, Dharma Wanita DPRK Abdya, Perwira, Srikandi, Cerana Institute, JAPA Abdya, PKK Abdya, Koperasi Serikat pekka, YAPI Aceh, KPI Abdya, dan ALPPERA (Aliansi Peduli Oerlindungan Perempuan dan Anak).
MUSDA yang penuh demokrasi ini memilih lima anggota Dewan BSUI Abdya, yakni Dien Fitrianti Meutia, Afrida Purnama, Ana Maulidar, Nur Hilma, dan Sofiyuna.
Dalam pidatonya, ketua Balai Syura Ureung Inong Aceh, Dr. Rasyidah MAg, menyampaikan bahwa BSUI Abdya berfungsi sebagai payung bagi lembaga-lembaga perempuan di wilayah Kabupaten yang berjuluk “Bumoe Breuh Sigupai.”
“BSUI Abdya akan terus bekerja secara konsisten untuk memperjuangkan isu-isu Perempuan dan Anak sebagai lembaga yang mewadahi lembaga-lembaga perempuan di Abdya,” kata Dr. Rasyidah.
Menurutnya, advokasi terhadap isu-isu Perempuan dan Anak ini akan berhasil apabila ada dukungan solid dari lembaga-lembaga perempuan lainnya.
Di sisi lain, Ketua BSUI Abdya terpilih, Dien Fitrianti Meutia, menyebutkan beberapa program strategis yang menjadi prioritasnya di masa kepemimpinan ini.
“Ada beberapa program strategis yang menjadi fokus utama BSUI Abdya pada periode ini,” sebutnya.
Yanti menjelaskan, beberapa program tersebut meliputi penguatan kapasitas dan edukasi perempuan berbasis keagamaan, responsif terhadap isu-isu yang muncul di Abdya terutama yang berkaitan dengan masalah Perempuan dan Anak.
Selain itu, program lainnya mencakup pendirian Pos Pengaduan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak (PPKPA) di wilayah Abdya serta peningkatan kerja sama dengan instansi terkait.
Tak hanya itu, Yanti juga berkomitmen untuk mewujudkan kehidupan perempuan Abdya yang bermartabat, adil, dan damai dengan menjunjung tinggi prinsip Syariat Islam yang mengakomodasi pandangan perempuan dalam interpretasi dan implementasinya.
Terakhir, kata dia, BSUI Abdya juga akan memperkuat adat istiadat yang bijaksana dan relevan demi kemajuan perempuan serta meningkatkan posisi tawar perempuan Aceh dalam berbagai aspek kehidupan, baik dalam bidang ekonomi, politik, sosial, maupun budaya.(*)
Editor: SSY