DIGAJI oleh negara tapi masih juga berdagang dengan rakyatnya, diberi fasilitas oleh rakyat tapi masih juga menghitung laba atas kekuasaannya. Al-‘athif merupakan istilah yang digunakan Alquran untuk menyebutkan prilaku tamak pada diri seseorang. Sulit menemukan kata yang sepadan untuk mengungkapkan al-‘athif dalam kosa kata bahasa Aceh. Prilaku ini dialamatkan untuk orang yang suka menghitung-hitung lebih laba untuk dirinya, dan menghitung kurang laba untuk orang lain. Prilaku al-‘athif konotasinya buruk dilakukan di wilayah mana pun.

Ayat yang mengungkapkan prilaku al-‘athif terdapat dalam surat al-Muthaffifin;

وَيۡلٌ لِّلۡمُطَفِّفِيۡن, الَّذِيۡنَ اِذَا اكۡتَالُوۡا عَلَى النَّاسِ يَسۡتَوۡفُوۡن,‏ وَاِذَا كَالُوۡهُمۡ اَوْ وَّزَنُوۡهُمۡ يُخۡسِرُوۡنَؕ‏, اَلَا يَظُنُّ اُولٰٓٮِٕكَ اَنَّهُمۡ مَّبۡعُوۡثُوۡنَۙ‏ …….

Artinya, “kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang, (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi, dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi, tidaklah orang-orang itu menyangka, bahwa Sesungguhnya mereka akan dibangkitkan”. Q. S. Al-Muthaffifin/083: 1-4).

Alquran mengecam prilaku al-‘athif dengan pernyataan “celakalah” orang-orang yang menghitung-hitung, ketika ia menghitung laba untuk dirinya dilebih-lebihkan dan ketika menghitung laba untuk orang lain dikurang-kurangi. Ini tidak hanya terjadi dalam transaksi sehari-hari di level bawah, prilaku ini juga berlaku di berbagai level kekuasaan. Serta juga berlaku dalam dunia kepangkatan dan jabatan. Orang lain diciptakan pada posisi rendah sementara jabatan dan pangkat untuk dirinya diciptakan peluang sedemikian rupa.

Kerugian yang muncul dari pelaku al-‘athif yang berlangsung di lingkup kecil, kerugian yang ditimbulkan juga kecil dan tidak begitu berefek dalam kehidupan secara keseluruhan dalam kehidupan berbangsa. Berbeda dengan prilaku al-‘athif di lingkup kekuasaan dapat merugikan sebuah daerah. Namun, walaupun demikian prilaku al-‘athif tetap saja buruk untuk manusia, bukan hanya di dunia bahkan untuk akhirat sebab ia telah melakukan kecurangan dalam transaksi dunia. Dari kecurangan ini dapat memperburuk hubungan antar sesama.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan ikuti saluran kami di Channel WhatsApp