Hingga Oktober 2024, kata Zulbaili, tercatat pemasukan zakat di RKUD Zakat mencapai Rp1,4 miliar, sedangkan infak di RKUD Infak sebesar Rp2,2 miliar.
“Sementara total dana ZIS yang tersalurkan hingga bulan Oktober ini kepada mustahik mencapai Rp2,3 miliar,” ujarnya.
Penyaluran dana zakat tersebut mencakup berbagai kategori, termasuk fakir, miskin, ibnu sabil dan mualaf. Sebanyak 265 mustahik menerima bantuan kategori fakir dengan total penyaluran Rp265 juta, dimana masing-masing mustahik mendapat Rp1 juta.
Bantuan untuk kategori miskin terdiri dari santunan sebesar Rp600.000 per orang untuk 877 penerima, dan bantuan pendampingan pasien miskin sebesar Rp100 juta untuk 50 orang, masing-masing menerima Rp2 juta.
Selain itu, kata Zulbaili, Baitul Mal Abdya juga menyalurkan beasiswa untuk program tahfidz kepada 252 hafiz dan hafizah asal Abdya yang telah lulus seleksi. Total bantuan mencapai Rp321 juta, dan jumlah yang diterima oleh penghafal Al-Quran bervariasi sesuai kategori hafalan, dari 3-5 juz, 6-10 juz, 11-20 juz hingga 21-30 juz.
“Bantuan ini merupakan upaya kami untuk mendukung generasi penghafal Al-Qur’an di Abdya,” tambah Zulbaili.
Selain itu, Baitul Mal Abdya memberikan santunan sebesar Rp30 juta untuk 20 mualaf, dimana masing-masing menerima Rp1,5 juta.
Dari dana infak, lanjutnya, Baitul Mal juga menyalurkan santunan sebesar Rp210 juta kepada 280 anak yatim, masing-masing menerima Rp750 ribu. Dana infak juga digunakan untuk mendukung pelaku usaha kecil dari keluarga miskin dengan total Rp120 juta untuk 49 penerima.
Pada kegiatan sosialisasi pembentukan UPZ ini, Pj Bupati Abdya Sunawardi secara simbolis menyalurkan bantuan ZIS kepada para penerima manfaat.(*)
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan ikuti saluran kami di Channel WhatsApp