JAKARTA – Panji Gumilang diperiksa selama kurang lebih selama sembilan jam oleh Tim Penyidik Bareskrim Polri pada Senin (3/4/2023). Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun itu diperiksa atas kasus dugaan penistaan agama.
Isu yang beredar, Panji Gumilang dituding memiliki kedekatan dengan pejabat istana yang diduga kuat membekingi aktifitas di ponpes Al Zaytun.
Menanggapi tudingan itu, Panji mengaku dirinya sudah menjawab soal dugaan adanya “bekingan” pejabat Istana untuk ponpesnya kepada penyidik Bareskrim Polri.
Akan tetapi, Panji enggan merespon ketika disinggung nama seperti Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko, dan mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono yang disebut-sebut memiliki kedekatan dengan Al Zaytun.
“Sudah, jangan nyebut-nyebut nama yang tidak ada hubungannya,” kata Panji Gumilang saat diwawancara wartawan usai memenuhi panggilan Bareskrim di Jakarta Selatan, Senin (3/7/2023).
“Sudah, sudah dijawab semua di dalam (di Bareskrim, soal isu bekingan istana),” tambahnya.
“Sudah tidak ada apa-apa lagi semua sudah dijawab. Saya sudah beri jawaban kepada Bareskrim,” sebut Panji.
Adapun isu terkait “bekingan” Istana untuk Al Zaytun berkembang bersama kontroversi yang terjadi di lembaga pendidikan yang berdiri di Desa Mekarjaya, kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat itu.
Sejumlah nama pejabat disebut dekat dengan Al Zaytun. Salah satunya Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko.
Sementara itu, Moeldoko sudah membantah isu jika dirinya disebut-sebut membekingi Ponpes Al Zaytun tersebut.