Komitmen Bang Irwan terhadap kebersihan tidak berhenti di situ. Dia juga mengirim 20 orang lebih pemuda-pemudi Aceh ke Jepang untuk belajar tentang sistem kebersihan dan pengelolaan sampah di sana. Para pemuda ini diharapkan dapat membawa pulang pengetahuan dan pengalaman yang berharga untuk diterapkan di kota Banda Aceh.
Selain fokus pada kebersihan, Irwan juga menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan sektor pariwisata. Dia telah merenovasi banyak objek wisata di kota Banda Aceh, seperti kawasan wisata sejarah Titik Nol Kilometer Banda Aceh dan Komplek Makam Sultan Iskandar Muda.
Upayanya ini bertujuan untuk meningkatkan daya tarik Banda Aceh bagi wisatawan lokal dan internasional.
Dedikasinya tidak hanya terlihat dari program-programnya, tetapi juga dari komitmennya untuk menggunakan dana secara bertanggung jawab. Bahkan, ia sering melakukan kunjungan kerja (kunker) ke luar negeri menggunakan dana pribadi, tanpa membebani APBA. Menurutnya menggunakan anggaran daerah untuk “pelesiran” ke luar negeri merupakan pemborosan dan minim manfaat.
Sosok Irwan Djohan patut menjadi inspirasi bagi generasi muda Aceh untuk terus berkarya, berani bermimpi, dan memberikan kontribusi positif bagi kemajuan daerah. Bagi Bang Irwan kepemimpinan adalah tolok ukur kemajuan suatu daerah, dan dia yakin bahwa generasi muda memiliki potensi besar untuk membawa Banda Aceh ke level yang lebih tinggi. Saatnya yang muda berkarya! (*)
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan ikuti saluran kami di Channel WhatsApp