“Tahapan pemilu 2024 ini kan hampir dimulai, wajar kalau kemudian Partai politik mencari panggung melalui momen apa saja,” ujar Polem Muda Ahmad.

Blangpidie – Forum Komunikasi Perjuangan dan Perdamaian Aceh (FKPPA) sangat menyayangkan sikap Ketua Partai Gerindra Aceh, Fadhlullah yang menyerang Pj Gubernur Aceh, secara tendensius. Hal tersebut disampaikan Ketua Umum FKPPA Polem Muda Ahmad, Jum’at (10/2/2023).

Menurut mantan Ketua Umum FORKAB Aceh itu, kritikan Ketua Gerindra Aceh, Fadhlullah alias Dek Fad terhadap Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki dinilainya hanya ingin mencari panggung politik semata menjelang kontestasi Pemilu 2024 mendatang.

Pemilu 2024 sudah sangat dekat, artinya semua partai Politik akan mencari panggung apa saja untuk mendorong partainya mendapatkan simpati dari masyarakat. Namun, sangat disayangkan kalau simpati tersebut dari hasil menyerang personal orang lain secara tendensius.

“Tahapan pemilu 2024 ini kan hampir dimulai, wajar kalau kemudian Partai politik mencari panggung melalui momen apa saja,” ujar Polem Muda Ahmad.

Polem menambahkan, bahwa Achmad Marzuki belumlah pun satu tahun menjabat sebagai Pj Gubernur Aceh. Artinya, sangat terlalu dini mengklaim kegagalannya dalam memimpin Aceh. Mengingat banyak sekali PR pemerintahan sebelumnya yang juga harus diselesaikan oleh Pj Gubernur Achmad Marzuki.

Sejatinya, lanjut Polem, Gerindra dengan Kadernya di DPR Aceh justru harus duduk bersama untuk berbagai persoalan Aceh hari ini. Apalagi terkait banyak sekali persoalan Aceh, tidak mungkin dibebankan hanya kepada pundak seorang Pj.

“Terlalu dini menilai gagalnya Pj Gubernur Aceh yang sampai hari ini belum setahun pun menjabat. Seharusnya terkait seluruh permasalahan Aceh menjadi tanggung jawab bersama terutama Partai Politik yang telah menitipkan kadernya di DPR Aceh,” jelasnya.

Maka itu, Polem Muda Ahmad berharap kepada semua pihak agar bersama-sama turut menciptakan suasana yang kondusif di Aceh menjelang Pemilu 2024 nanti.

Menurutnya lagi, dalam hal pencarian panggung Politik Partai politik dituntut lebih cerdas dan kreatif ketimbang dengan cara menyerang personal orang lain. Biarkan Pj bekerja dengan nyaman dan tenang dengan kita semua terlibat mengambil tanggung jawab untuk menyelesaikan seluruh permasalahan Aceh.

“Pemilu 2024, rakyat Aceh membutuhkan pendidikan politik yang tidak hanya menyejahterakan tetapi juga mencerdaskan. Semua komponen harus terlibat untuk melaksanakannya,” pungkas Polem. (*)

Editor : Salman