“Selain itu, IAIN memiliki komitmen yang sejalan dengan BSI dalam pengembangan Enterpreneur Community Based,” ujarnya.

Hijazi optimis bahwa para civitas academika mampu sebagai agen kebaikan dalam pengembangan ekosistem muslimpreneur di wilayah kampus dan memberikan banyak warna di ajang kompetisi Aceh MuslimPreneur 2023.

Melalui scouting ini, BSI dapat memberikan kesempatan berkompetisi yang lebih besar bagi wirausahawan di provinsi Daerah Istimewa Aceh. Selain itu juga membawa dampak yang positif bagi seluruh pihak dan dapat menumbuh kembangkan ekonomi syariah dan UMKM di Indonesia.

Aceh MuslimPreneur mengajak para talenta – talenta muda ikut berkompetisi memberikan ide-ide terbaiknya dan nantinya menjadi agen-agen UMKM yang menjadi corong kebangkitan UMKM Indonesia.

Tahun ini, BSI menargetkan 2.000 peserta yang akan mengikuti Aceh MuslimPreneur 2023 dengan menyasar 3 kota besar di Aceh antaranya Banda Aceh, Meulaboh dan Lhoksumawe. Kota-kota ini dipilih mengingat potensi industri kreatif yang sedang berkembang.

Program Aceh MuslimPreneur akan mencari 18 pemenang yang akan mendapatkan total hadiah ratusan juta rupiah dari tiga kategori yang ada di BSI AMP yaitu ; Starter (Pemula), Scale-up (Pebisnis Berkembang), dan Sustainable (Pebisnis Mapan). (*)

Editor : Salman