Lhoksukon, Acehglobal – Acara Perlombaan Gema Muharram 1446 H yang diselenggarakan oleh Dayah Nurul Huda Gampong Meunasah Asan LB, Kecamatan Lhoksukon, Kabupaten Aceh Utara, resmi ditutup pada Sabtu (3/8/2024) malam.
Penutupan acara ditandai dengan pembagian piagam penghargaan, hadiah, serta sertifikat bagi para peserta. Pada kesempatan tersebut, diumumkan pula para juara kelas hasil belajar akhir tahap III Tahun Ajaran 1445 H.
Perlombaan yang dimulai sejak 22 Juli hingga malam penutupan ini melibatkan berbagai jenis lomba, seperti cerdas cermat, pidato, pembacaan ayat salat, dan lomba azan. Kegiatan ini diikuti oleh peserta dari berbagai tingkatan pendidikan, mulai dari Ibtidaiyah, Tsanawiyah, hingga ‘Aliyah.
Puluhan santri dari dalam dan luar dayah turut berpartisipasi, termasuk dari Dayah Darul Muta’allimin Pirak Timu, Dayah Raudhatul Mubarakah Lhoksukon, dan Balai Pengajian Babussalam Lhoksukon.
Dalam sambutannya, Tgk. Ibnu Abbas Husen, yang akrab disapa Abi Ibnu Abbas atau Abi Meunasah Asan, menyampaikan pesan kepada para santri betapa pentingnya menjaga fokus pada ilmu dan norma agama di tengah perkembangan teknologi modern yang pesat.
Pimpinan Dayah Nurul Huda itu menyatakan bahwa perkembangan teknologi yang semakin kuat dan tersebar hingga ke pelosok negeri, menjadi kekhawatiran tersendiri bagi pendidik, terutama orang tua dan guru, dalam mendidik generasi Gen-Z.
“Oleh karena itu, kami sangat berharap generasi yang cemerlang ini tidak lalai dan terlena oleh perkembangan zaman. Harapan kami kepada santriwan dan santriwati adalah agar tetap fokus pada ilmu dan norma agama yang akan menjadi penolong di masa depan,” ujar Abi Ibnu Abbas.
Lebih lanjut, Abi Ibnu Abbas, yang juga Ketua MPU Kecamatan Lhoksukon, mengingatkan para santri untuk tetap berpegang teguh pada ilmu dan norma agama, agar tidak terjebak dengan ajaran yang bertentangan dengan Ahli Sunnah wal Jama’ah.
“Ilmu agama adalah pencegah kemungkaran dan pemberi jalan untuk melakukan kebaikan bagi diri sendiri dan orang lain,” tambah Ketua Tastafi Kecamatan Lhoksukon tersebut.
Abi Ibnu Abbas menyampaikan harapannya agar generasi mendatang tetap belajar ilmu agama dan tidak terlena oleh duniawi, karena tipuan duniawi adalah tipuan yang nyata. Sesuai dengan tema Gema Muharram 1446 H tahun ini adalah “Membangkitkan Semangat Belajar serta Mempererat Tali Silaturahmi antar Sesama Santri”.
Dalam kesempatan tersebut, Abi Ibnu Abbas juga menghaturkan terimakasih kepada panitia, para alumni dan semua pihak atas kontribusi dan partisipasi dalam mewujudkan kesuksesan berlangsungnya kegiatan Gema Muharram ini.
Untuk diketahui, tahun ini, acara sedikit berbeda karena cuaca yang sering hujan. Panitia memutuskan untuk mengadakan pentas festival secara indoor di dalam mushalla. Pada tahun-tahun sebelumnya, acara selalu diadakan di halaman utama Dayah Nurul Huda.
Momentum ini sangat berharga bagi wali santri yang hadir dan menyaksikan langsung perlombaan. Tamu dari berbagai desa turut hadir memberikan semangat kepada para santri. Acara ini juga disiarkan langsung melalui proyektor di halaman dayah serta live di TikTok dan Instagram Dayah Nurul Huda.
Persaingan untuk meraih Piagam Spesial (Juara Umum Bergilir) tahun ini sangat ketat. Setelah dua tahun berturut-turut dimenangkan oleh santriwan, piagam tersebut akhirnya jatuh ke tangan santriwati. Dewan juri memutuskan pemenang setelah menjumlahkan nilai-nilai perlombaan.
Ketua Panitia Pelaksana, Tgk. Fakhrurrazi, menyatakan bahwa acara perlombaan Muharram adalah agenda tahunan Dayah Nurul Huda yang in syaa Allah akan terus dilaksanakan setiap tahun.
“Tahun depan, panitia berharap dapat menambahkan item perlombaan seperti Tahfidz Qur’an dan Pembacaan Kitab Kuning untuk meningkatkan motivasi belajar ilmu agama,” tuturnya. (*)