Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan (Permendikbud) tentang pemenuhan beban kerja guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah.
Yang pertama, menegaskan pada pasal 1 Ayat (1) bahwa tugas utama dari seorang guru adalah Mendidik, Membina, Membimbing, Mengevaluasi, serta Menilai siswa-siswi disekolah, baik pada sekolah dasar (SD) sekolah menengah pertama (SMP) maupun sekolah menengah atas (SMA).
Itulah aturan yang di tetapkan kepada guru di negeri ini. Nah, jika kita melihat realita yang terjadi hari ini di sekolah-sekolah begitu banyak guru yang tidak paham akan tugas dan fungsinya sebagai seorang guru.
Sebelumnya perlu kita jelaskan bahwa nasib seorang manusia sejak kecil baik dari adab maupun pengetahuan itu di tentukan oleh 3 hal. Yang pertama didikan dari orang tua. Orang tua lah yang pertama kali menjadi guru bagi anak. Baik buruknya seorang anak adalah ditentukan oleh pendidikan yang diberikan oleh orang tua. Karena sejatinya manusia ketika dilahirkan ibarat kertas putih, orang tuanya lah yang memberi lukisan pada kertas itu. Maka bagus atau tidaknya lukisan pada kertas putih itu ditentukan oleh pelukis yang pertama.
Kemudian, barulah nasib seorang anak itu di tentukan oleh pendidikan formal atau sekolah. Baik buruknya, atau cerdas tidaknya tiap-tiap anak di sekolah itu di tentukan oleh guru-gurunya.
Dan yang terakhir nasib anak-anak bangsa ini di tentukan juga oleh lingkungan. Kasarnya, jika anak berkawan dengan pencuri, maka pandai lah anak kita dalam mencuri. Jika anak kita berkawan dengan orang-orang yang rajin ibadah, maka rajinlah anak dalam beribadah.
Yang pastinya, sifat dari manusia adalah meniru. Manusia akan meniru hal-hal baru yang sebelumnya ia tidak pernah lihat. Prosesnya, berawal dari rasa penasaran kemudian berubah menjadi sebuah kebiasaan yang melekat pada alam bawah sadar, jadilah candu. Apapun itu.
Maka jangan heran kenapa anak-anak kita, tidak sopan, jangan heran kenapa anak-anak kita suka marah-marah atau mudah emosional. Jangan heran juga anak kita jauh dari agama. Lihatlah 3 wadah yang mencetak anak ini tadi, lihatlah diri kita selaku orang tua. Lihatlah guru-gurunya di sekolah. Lihatlah teman-teman bermainnya. Maka jangan sesekali memarahi anak karena mendapat nilai buruk.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan ikuti saluran kami di Channel WhatsApp