GLOBAL SUBULUSSALAM – Harga cabai merah di pasar tradisional Simpang Kiri, Kota Subulussalam, melonjak drastis sejak sepekan terakhir. Tak tanggung kenaikan harga bahan baku pembuat sambal itu mencapai 50 persen.

Dorta Malau, salah seorang pedagang di pasar tradisional Simpang Kiri, mengatakan harga cabai merah mulai bergerak naik sejak beberapa waktu lalu. Pekan lalu harganya berada di kisaran harga Rp40 ribu per kilogram.

“Harga cabai merah naik menjadi Rp60 ribu per kilogram. Stoknya menipis, makanya harga jadi naik,” ujar Dorta Malau.

Naiknya harga kebutuhan pokok itu, kata Dorta, sedikit menurunkan minat pembeli. Menurutnya, jika harga sedang naik seperti saat ini biasanya pembeli akan membatasi jumlah pembelian.

“Sempat ada tadi yang protes. Tapi ya mau gimana, memang harganya sedang naik. Mereka kurangi jumlahnya, biasanya beli sekilo, karena lagi mahal beli setengah kilo,” katanya.

Salah seorang pembeli, Zakiah Anwir, yang dijumpai di lokasi, juga mengatakan sempat kaget dengan melonjaknya harga cabai merah tersebut. Dia mengungkapkan kenaikan harga kali ini termasuk yang paling tinggi.

“Tapi anak-anak kalau nggak ada sambal, ga mau makan. Harus dibeli juga, walau dikurangi jumlahnya,” kata Zakiah.

Sementara itu, beberapa harga komoditas lainnya di pasar tradisional tersebut tetap normal. seperti bawang merah di kisaran Rp30 ribu per kilogram, bawang putih Rp28 ribu per kilogram dan tomat masih stabil di kisaran Rp12 ribu per kilogram.

Cabai rawit masih bertahan Rp30 ribu per kilogram. Sebelumnya, harga si kecil pedas ini berkisar Rp28 ribu per kilogram. Harga ini masih bertahan sejak sekitar satu bulan terakhir.(*)