GLOBAL BLANGPIDIE – Harga gabah kering yang belum jemur di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) mencapai Rp5.200 per kilogramnya.
Hal itu dikatakan oleh salah seorang petani di Gampong Lhung Tarok, Kecamatan Blangpidie, Yusri (33).
“Gabah yang sudah selesai dipanen dibeli oleh agen dengan kisaran Rp5.100 sampai dengan Rp5.200 per kilogram,” kata Yusri saat ditemui wartawan acehglobalnews.com, Senin (21/2/2022).
Ia mengatakan, saat ini di Kecamatan Blangpidie wilayah persawahan yang sedang dan sudah panen padi diantaranya, kawasan Gampong Guhang, Lhung Asan, Lhung Tarok, Cot Jeurat, dan Kuta Bahagia.
Sementara di Kecamatan Jeumpa, yakni kawasan persawahan di Gampong Padang Geulumpang, Ladang Neubok, dan Asoe Nanggroe. Dan, di Kecamatan Susoh meliputi Gampong Pawoh atau wilayah Bincah.
Yusri menyebut, produksi padi tahun ini meningkat dibandingkan dengan masa produksi tanam pada tahun 2021 lalu.
“Alhamdulillah, dalam dua nalis sawah yang saya garap tahun ini dapat hampir 100 goni, dengan isi 55-60 kilogram per goninya,” ujarnya.
Yusri mengatakan, pada tahun lalu itu petani merasa dirugikan karena produktivitas gabah turun lantaran diserang oleh hama tikus, dan hama wereng.
“Kalau tahun 2021 lalu, tanaman padi yang paling berat diserang hama tikus, sehingga produksinya menurun hingga 20 persen,” sebutnya.
Sementara itu, salah seorang agen eceran lokal pembeli gabah petani, Agusman (45) mengaku bahwa dirinya membeli gabah padi di tingkat petani tersebut dengan harga Rp5.100 per kilogram.
“Iya benar, kita beli di tingkat produsen yaitu pada masyarakat petani dengan harga Rp5.100 setiap kilogram,” imbuh dia singkat. (*)
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan ikuti saluran kami di Channel WhatsApp