3. Fokus pada Persamaan

Meskipun kita memiliki perbedaan dalam pemilihan pemimpin, kita juga memiliki banyak persamaan sebagai sesama warga negara. Fokus pada persamaan tersebut, seperti keinginan untuk hidup dalam lingkungan yang aman dan sejahtera, dapat membantu kita untuk tetap bersatu meskipun berbeda pilihan politik.

4. Menjauhi Provokasi Politik

Di era digital seperti sekarang, provokasi politik seringkali mudah ditemui di media sosial maupun dalam percakapan sehari-hari. Untuk menjaga hubungan antar sesama tetap harmonis, penting bagi kita untuk menjauhi provokasi politik dan tidak terlibat dalam perdebatan yang tidak konstruktif.

5. Mencari Pemimpin yang Bersatu

Sebagai warga negara yang cerdas, kita memiliki tanggung jawab untuk memilih pemimpin yang mampu menyatukan, bukan memecah belah. Dalam pemilihan kepala daerah, mari berfokus pada calon pemimpin yang memiliki visi misi untuk menyatukan masyarakat, menghargai perbedaan, dan memajukan daerah tanpa memandang perbedaan politik.

6. Mengambil Pelajaran dari Konflik

Setiap konflik dapat dijadikan sebagai pembelajaran untuk masa depan. Dari pengalaman konflik yang terjadi akibat perbedaan pilihan pemimpin, hingga kini masih ada kita temukan saudara-saudara kita yang belum tersambung tali persaudaraannya, lantaran hanya karena berbeda pilihan Gubernur/Bupati pada Pilkada beberapa tahun silam.

Tidak ada faedahnya kita berselisih hanya secuil perbedaan yang akhirnya membuat kita saling gondok-gondokan, putus silaturahmi antara sesama. Sementara, pemimpin yang kita usung mereka bermesraan, bercanda ria, dan bahkan ngopi bersama di balik meriahnya kontestasi demokrasi di negara kita.