Lhoksukon, Acehglobalnews — Penjabat (Pj) Bupati Aceh Utara, Azwardi, AP, MSi, meminta pengurus dan anggota Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Orda Aceh Utara ikut menyumbangkan pikiran untuk program-program pemberdayaan ekonomi umat.
Sebab, ICMI merupakan organisasi cendikiawan yang mampu melahirkan konsep kemaslahatan umat, pemberdayaan ekonomi dan tatanan hidup yang ideal dalam masyarakat, di mana saling membantu untuk tercapai cita-cita.
Hal tersebut disampaikan Pj Bupati Azwardi dalam sambutannya usai pelantikan Pengurus ICMI Orda Aceh Utara periode 2022 – 2027 di Aula Kantor Bupati Aceh Utara di Landing, Lhoksukon, Kamis (3/11/2022).
Kegiatan itu turut dihadiri oleh Sekretaris ICMI Orwil Aceh Prof Dr dr Rajuddin, SpOG (K)-FER, Ketua Badan Penasehat ICMI Orda Aceh Utara, Ketua Dewan Pakar ICMI, Ketua DPRK Aceh Utara Arafat Ali, SE, Rektor UNIKI Prof Apridar, para pejabat Forkopimda, para Staf Ahli Bupati, para Asisten Setdakab Aceh Utara, para Kepala SKPK, dan para Kabag Setdakab, sejumlah cendikiawan, pimpinan Ormas Islam, dan tokoh masyarakat.
“Semua elemen masyarakat wajib berkolaborasi dalam memajukan Aceh Utara yang kita cintai, hari ini kami bertemu dengan orang-orang yang tepat,” ungkap Azwardi.
Atas nama Pemkab Aceh Utara, Pj Bupati Azwardi mengucapkan selamat dan menyampaikan apresiasi kepada Ketua dan seluruh unsur Pengurus ICMI yang baru dilantik menjadi nakhoda organisasi pada periode 2022 – 2027.
“Dalam ikrar ICMI disebutkan siap menjadi insan intelektual berbasis syariat Islam, untuk itu saya mengajak untuk berbakti bagi daerah ini karena saat ini Aceh Utara sangat membutuhkan intelektual-intelektual untuk membangun kesejahteraan ummat,” ajaknya.
Azwardi mengatakan, pada masa keemasan Aceh Utara dulu pernah dirasakan bersama, namun hari ini katanya telah kandas seiring dengan perjalanan waktu. “Untuk itu, mari kita tingkatkan SDM yang membawa kekayaan intelektual bagi Aceh Utara,” sampainya.
Terkait dengan kegiatan perusahaan Migas selama ini di Aceh Utara, Azwardi berharap bisa memberikan hasil yang positif dan bisa dieksplorasi kembali seperti masa-masa pada tahun 80-an.
“Bagaimana kita harus persiapkan anak-anak kita sebagai generasi masa yang akan datang, jangan sampai ketika industri Migas kembali datang, anak-anak kita malah tidak siap. Kami mengajak ICMI melahirkan program bagaimana menciptakan pembangunan Aceh Utara yang lebih maju,” ujarnya.
Azwardi juga memaparkan realitas dalam masa kepemimpinannya, di antaranya persoalan bidang kesehatan. Di mana saat itu persentase anak yang mengalami stunting mencapai 7,2 persen, akan tetapi saat ini telah berhasil diturunkan sebesar 1 persen, sehingga saat ini angka stunting Aceh Utara tinggal 6,2 persen.
“Kita terus tekan angka stunting, kita harus benar-benar siap dalam membangun generasi emas tanpa kekurangan gizi, ini penting kita lakukan, karena jika tanpa gizi maka akan sia-sia kita tinggalkan generasi ini untuk tampil memajukan daerah,” ungkap Azwardi.
Keadaan hari ini, lanjutnya, bagi anak-anak di perkotaan agak susah untuk diajak makan sayur dan makanan olahan lokal bergizi. Mereka cenderung lebih tertarik memilih makanan instan.
“Ini problema di tingkat keluarga, ditambah lagi dengan persoalan keluarga yang kawin di usia dini, setelah setahun mereka bercerai, padahal pasangan wanita ini sedang hamil, bagaimana bayi yang akan lahir dalam kekurangan gizi,” ungkapnya.
“Nah, di sinilah dibutuhkan peran ICMI membangun konsep ekonomi keluarga dan ekonomi ummat pada umumnya. Pemkab saat ini sedang memikirkan ekonomi pasca pandemi dan banjir menerjang kawasan Lhoksukon. Salah satu solusinya adalah memberdayakan dan menghidupkan UMKM-UMKM, ini dipandang penting untuk mendongkrak ekonomi rakyat di Bumi Pase ini,” kata Azwardi.
Pemkab Aceh Utara terus fokus pada peningkatan dan kemajuan UMKM. Salah satunya, sekarang telah mendapatkan hak paten untuk produk batik motif Pase.
“Ini segera akan kami promosikan sampai ke tingkat nasional,” imbuhnya.
Inflasi di daerah ini juga terus ditekan pelan-pelan , saat ini juga sedang melakukan pasar murah di belasan kecamatan, sehingga harga sembako dapat ditekan di pusat-pusat kota kecamatan dalam Kabupaten Aceh Utara.
Sementara itu, Sekretaris ICMI Orwil Aceh Prof Dr dr Rajuddin, SpOG(K) – FER, dalam arahannya antara lain mengharapkan agar Pengurus ICMI Orda Aceh Utara 2022 – 2027 ini hendaknya mampu menjalankan visi dan misi ICMI ke depan. Ciri khas insan cendikia ini adalah cerdas mengedepankan iman dan takwa serta daya pikir untuk membangun bangsa.
“Daerah ini dikenal kaya dengan sumberdaya alam yang melimpah, namun kemiskinan masih belum mampu ditekan. Dalam hal ini kami dari cendikiawan siap bekerja sama dengan Pemkab Aceh Utara untuk memajukan daerah ini,” kata Rajuddin.
Majelis Pengurus ICMI Orda Aceh Utara yang dilantik masing-masing Ketua Ismet Nur AJ Hasan, SSos, Wakil Ketua I Jamaluddin, SSos, MPd, Wakil Ketua II Tgk Fakhrurrazi bin Hamzah, MPd, Wakil Ketua III Hasbuh Yahya, ST, Sekretaris Drs Ibrahim Bewa, MA, Wakil Sekretaris Rizal Jayadi, SE, MM, Bendahara Drs T Zulkifli, MM, Wakil Bendahara Teuku Nasri, SE, dan dilengkapi dengan divisi dan seksi-seksi.
Sedangkan pada posisi Dewan Penasehat dan Dewan Pakar, di antaranya terdapat nama Azwardi Abdullah, AP, MSi, Muhammad Thaib, Arafat Ali, SE, Abdul Aziz Midat, SH, MH, Dr A Murtala, MSi, dan Amirullah M Diyah, Lc. MAg. (*)