ACEHGLOBALNEWS.com — Stroke identik dengan penyakit yang menyerang orang tua. Namun, tahukah Anda bahwa stroke juga bisa menyerang usia muda? Ya, stroke tidak pandang usia, dan kini semakin banyak kasus stroke terjadi pada mereka yang masih muda.
Menurut data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, prevalensi stroke pada usia muda (15-44 tahun) terus meningkat. Hal ini memprihatinkan karena stroke dapat membawa dampak serius, seperti kelumpuhan, kecacatan, bahkan kematian.
Lantas, bagaimana cara terhindar dari stroke di usia muda? Kunci utamanya adalah gaya hidup sehat.
Gejala stroke pada usia muda umumnya tidak jauh berbeda dengan stroke pada orang tua. Berikut beberapa gejalanya:
– Kelumpuhan atau mati rasa pada wajah, lengan, atau kaki secara tiba-tiba.
– Kebingungan atau kesulitan berbicara.
– Sakit kepala parah yang datang tiba-tiba.
– Kesulitan menelan.
– Pusing atau kehilangan keseimbangan.
– Penglihatan kabur atau ganda.
Kebiasaan yang harus dihindari oleh pria maupun wanita di usia muda agar terbebas dari serangan stroke :
1. Merokok
Nikotin dan zat berbahaya dalam rokok dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko stroke.
2. Konsumsi alkohol berlebihan
Alkohol dapat meningkatkan tekanan darah dan kolesterol, yang merupakan faktor risiko stroke.
3. Kurang olahraga
Olahraga teratur membantu menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah, serta mengontrol berat badan.
4. Pola makan tidak sehat
Konsumsi makanan tinggi lemak jenuh, garam, dan gula dapat meningkatkan risiko stroke.
5. Stres berlebihan
Stres kronis dapat meningkatkan tekanan darah dan kolesterol, serta melemahkan sistem kekebalan tubuh.
6. Menggunakan narkoba
Narkoba dapat merusak pembuluh darah dan otak, dan meningkatkan risiko stroke.
Adapun kiat-kiat untuk mencegah Stroke, diantaranya sebagai berikut:
• Makan makanan sehat
Perbanyak konsumsi buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian, dan protein tanpa lemak. Batasi konsumsi makanan olahan, gorengan, dan makanan tinggi garam dan gula.
• Rutin berolahraga
Lakukan olahraga minimal 30 menit setiap hari, seperti berjalan kaki, berenang, atau bersepeda.
• Jaga berat badan ideal
Obesitas meningkatkan risiko stroke. Jika Anda memiliki berat badan berlebih atau obesitas, konsultasikan dengan dokter untuk program penurunan berat badan yang tepat.
• Kelola stres dengan baik
Lakukan teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau mendengarkan musik untuk membantu mengelola stres.
• Mengendalikan tekanan darah
Tekanan darah tinggi merupakan salah satu faktor risiko utama stroke.
• Mengontrol kadar kolesterol
Kolesterol tinggi dapat menyumbat pembuluh darah dan menyebabkan stroke.
• Mengelola diabetes
Diabetes meningkatkan risiko stroke. Periksalah kadar gula Anda secara rutin.
• Periksa kesehatan secara rutin
Lakukan pemeriksaan kesehatan minimal setahun sekali untuk mendeteksi dan mengontrol faktor risiko stroke, seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes.
Apalagi di setiap Desa sekarang sudah ada Posbindu. Berkunjung lah ke tempat Layanan kesehatan desa tersebut agar Anda dapat memeriksa resiko terkena gangguan diabetes, tekanan darah, kolesterol, HB, asam urat, dan lain sebagainya.
Penting untuk diingat bahwa kata-kata “Mencegah” lebih baik daripada mengobati. Semakin dini Anda menerapkan gaya hidup sehat, semakin rendah risiko terkena penyakit stroke di usia muda.
Jika Anda memiliki faktor risiko stroke, seperti riwayat keluarga, tekanan darah tinggi, atau kolesterol tinggi, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan saran pencegahan yang tepat.
Stroke adalah penyakit yang serius. Segera periksakan diri ke dokter jika Anda merasakan gejala stroke, seperti mati rasa atau kelemahan pada wajah, lengan, atau kaki, bicara cadel, atau kesulitan berjalan.
Dengan menerapkan gaya hidup sehat dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, Anda dapat terhindar dari stroke di usia muda dan menjaga kesehatan Anda secara keseluruhan.(*)