Bahagia yang merupakan Sekretaris DPD PAN Kota Subulussalam ini juga mengungkapkan, bahwa sepulangnya kepala desa dari Bimtek di Batam sudah tau ihwal tentang kejadian tersebut.
“Kami juga mendapatkan informasi itu dari beberapa kepala desa yang ikut Bimtek ke Batam, tapi kepala desa yang memberikan informasi itu memohon untuk tidak menyebutkan namanya dan kepala desa kampong mana. Selain itu, kami juga melihat langsung gambar oknum kepala desa yang tertangkap polisi saat diangkut ke dalam mobil polisi di Batam dan gambar itu sudah beredar dikalangan masyarakat kota subulussalam,” bebernya.
Bahagia juga mengatakan, saat pihaknya melakukan konfirmasi kepada Kadis DPMK Subulussalam, Irwan Faisal terkait kejadian itu, Kadis mengaku tidak tau.
“Padahal info yang kami terima sangat kuat bahwa kadis DPMK tau kejadian itu, karena yang memediasi bisa diselesaikan dengan damai bersama aparat disana. Hal ini menurut keterangan kepala desa yang tidak mau disebutkan namanya itu,” sebutnya.
Secara pribadi, Bahagia menyampaikan terimakasih, sebab kejadian itu bisa diselesaikan dengan bijaksana, sehingga oknum kepala desa yang sempat ditangkap polisi itu tidak diproses hukum, dan bisa balik pulang ke kampung halamannya. Namun, ia tegaskan kejadian serupa tidak terulang lagi.
Atas kejadian tersebut, Bahagia menyarankan Walikota Subulussalam untuk kedepannya agar mengkaji ulang terkait pemberian izin bimtek Kepala Desa ke luar daerah. “Jika lebih banyak mudharat daripada manfaatnya lebih baik pelaksanaan bimtek dilaksanakan di dalam daerah saja,” pintanya.