“Tidak mudah untuk dijalankan. Kenaikan permintaan susu akan dinikmati produsen luar negeri dan importir, dan tidak langsung diminati peternak sapi domestik karena mereka tidak akan bisa menggenjot produksi imbas sebagian besar sapinya terpapar PMK,” kata Nanang.

Anggaran Susu dari “Celengan Rahasia”

Dalam Sarasehan 100 Ekonom Indonesia pada 8 November 2023, Prabowo menyebut anggaran yang dibutuhkan untuk susu gratis dan makan gratis sekitar Rp 400 triliun. Secara implisit, Prabowo menyebut anggaran itu bisa dipenuhi dari dana pendidikan Rp 660 triliun dan dana bansos Rp 493 triliun di APBN 2024.

“[Dana] pendidikan Rp 660 triliun. Kalau makan siang untuk anak sekolah, saya tanya, apa ini masuk pendidikan atau tidak? Jadi Rp 400 triliun [untuk susu dan makan gratis] sebenarnya alokasinya sudah ada. Kemudian… [dana] untuk bantuan sosial hampir Rp 500 triliun; kalau sebagian [dialokasikan] untuk makan siang anak-anak Indonesia, akan meringankan…” ujar Prabowo.

Hal tersebut kemudian dipertegas oleh Sekretaris TKN Nusron Wahid. Ia mengatakan, dana makan siang dan susu gratis diperoleh dari refocusing dan realokasi dana pendidikan, bansos, ditambah dana kesehatan yang anggarannya Rp 186 triliun di APBN 2024.

Namun, belakangan Nusron meralat dan membantah ada pengalihan alokasi dana dari pos-pos tersebut. Yang ia maksud, ujar Nusron, ialah anggaran makan dan susu gratis berasal dari sumber pendanaan baru yang akan disalurkan melalui tiga pos tersebut.

Dradjad menyatakan, dana sekitar Rp 400 triliun itu akan diambil dari sumber pendanaan baru, salah satunya dari “celengan rahasia” yang muncul dengan merevisi suatu regulasi untuk memperoleh pendapatan negara Rp 116,4 triliun. Namun, Dradjad enggan merinci apa saja sumber pendapatan baru tersebut.