Gaza, Palestina — Israel kembali melakukan serangan ke wilayah Gaza setelah masa gencatan senjata berakhir dengan Hamas pada Jumat (1/12) pagi sekitar pukul 07.00 waktu setempat atau pukul 12.00 WIB.
Mulai Jumat, Israel langsung melancarkan rentetan serangan udara dan artileri ke Gaza Palestina hingga menyebabkan ratusan jiwa meninggal dunia.
Israel melanjutkan serangan setelah mencegat sebuah roket yang ditembakkan dari Jalur Gaza. Mereka menuduh Hamas telah melanggar kesepakatan.
Dilaporkan Al Jazeera, Sabtu (2/12/2023), hampir 200 warga Gaza meninggal dunia akibat serangan tersebut.
Juru Bicara Kantor PBB di Jenewa, Jens Laerke mengatakan serangan tentara Israel akan memperburuk keadaan darurat kemanusiaan yang ekstrim di wilayah Gaza.
“Neraka di Bumi telah kembali ke Gaza,” kata Jens Laerke.
“Hari ini, dalam hitungan jam, banyak orang dilaporkan tewas dan terluka. Keluarga-keluarga disuruh mengungsi lagi. Harapan pupus,” kata kepala bantuan PBB, Martin Griffiths.
Martin menambahkan bahwa anak-anak, perempuan dan laki-laki di Gaza tidak mempunyai tempat yang aman untuk pergi dan sangat sedikit untuk bertahan hidup.
Wartawan Al Jazeera, Hind Khoudary melaporkan bahwa di Deir el-Balah, Gaza tengah, tank-tank Israel tidak berhenti menembaki wilayah tersebut dan kapal-kapal perang menyerang garis pantainya.
“Rumah-rumah menjadi sasaran. Setidaknya tiga masjid dihantam. Daerah di Jalur Gaza – utara, selatan dan tengah – semuanya menjadi sasaran,” sebutnya.
Sementara itu, tentara Israel menyebut bahwa mereka telah menyerang lebih dari 400 sasaran dalam semalam, termasuk di daerah Khan Younis di selatan, tempat puluhan ribu warga sipil dievakuasi selama sebulan terakhir.