Blangpidie, Acehglobalnews
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Ar Raniry Banda Aceh melakukan penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) dengan Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah (KSPPS) Baitul Qiradh Gala Muamalah atau dikenal Bank Gala.

Penandatanganan MoA antara kedua belah pihak berlangsung di ruang Aula Dinas Syariat Islam, lantai I Komplek Masjid Agung Baitul Ghaffur Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Rabu (9/11/2022).

Dari pihak Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Ar Raniry, dokumen MoA ditandatangani Dr Hafas Furqani, M.Ec yang diwakili Wakil Dekan I, Fithriady, Lc, MA. Sementara itu, mewakili Bank Gala ditandatangani oleh Salman Syarif, SP selaku Manager KSPPS Baitul Qiradh Gala Muamalah.

Dalam sambutannya, Wakil Dekan FEBI UIN Ar-Raniry, Fithriady mengatakan histori pihaknya bersilaturahmi dengan Bank Gala Abdya berawal dari program kampus merdeka yang mengharuskan mahasiswa magang di perbankan syariah dan lembaga keuangan syariah (LKS) non bank.

“Setiap tahun mahasiswa kami yang ingin menyelesaikan program sarjananya dituntut untuk magang. Jadi, selama ini mereka belajar di kampus, lalu satu bulan mereka akan praktik dan menimba ilmu di dunia perbankan,” ungkapnya.

Sejak tahun 2014, sebut Fithriady, kampus FEBI UIN Ar Raniry sudah lahir tiga program studi (prodi), yaitu prodi perbankan syariah, ilmu ekonomi dan prodi ekonomi syariah. Ketiga prodi itu sudah mewajibkan mahasiswa mengikuti magang.

“Awal-awalnya mahasiswa hanya magang di perbankan, kedepan mereka akan ditempatkan di lembaga lain seperti di Baitul Mal, pemerintahan, dan koperasi-koperasi syariah (KSPPS) yang ada di daerah masing-masing,” jelasnya.

Wakil Dekan I FEBI ini juga menyampaikan, sejak tahun 2021 diterapkan program merdeka belajar kampus merdeka (MBKN) dimana sebelumnya ketentuan masa magang hanya satu bulan, maka kedepan, katanya, mahasiswa dituntut waktu magang selama satu hingga dua semester.

“Kenapa ini kita lakukan agar disaat mahasiswa dari putra daerah Aceh secara umum dan khususnya Abdya, saat mereka terjun ke luar Aceh, maka ada sisi pengalaman berkerja bagi mereka. Ini lah yang menjadi asbabul nuzul program magang mahasiswa dilaksanakan,” tuturnya.

Fithriady berharap dengan kerjasama tersebut para mahasiswa FEBI UIN Ar Raniry bisa belajar sharing informasi tentang praktek pengelolaan keuangan syariah di Bank Gala.

“Di Bank Gala nanti kita tempatkan mahasiswa selama satu semester. Nah, apa saja yang bisa mereka dapatkan disitu akan dipresentasikan di depan Direktur (Manager) Bank Gala,” tegasnya.

Selain kerjasama magang, lanjut Fithriady, pihaknya juga mengaku siap bersama-sama membangun kerjasama lainnya dengan Bank Gala, termasuk mendesain produk pembiayaan syariah yang tepat untuk dikucurkan ke tengah masyarakat dengan tidak merugikan lembaga koperasi itu sendiri.

“Saya selaku Wakil Dekan I yang baru satu bulan mengemban amanah ini, mengucapkan terimakasih atas penyambutan dari Bank Gala. Meskipun sederhana tapi sangat meriah dan kami sangat bangga. Dengan kolaborasi ini kita juga bisa sama-sama belajar, bisa melakukan apapun kedepannya dan mendesain produk-produk syariah sesuai kebutuhan masyarakat,” ucapnya.

Manager Bank Gala, Salman Syarif menyampaikan sambutan dalam acara penandatanganan MoA dengan FEBI UIN Ar Raniry di aula Dinas Syariat Islam, Komplek Masjid Agung Baitul Ghafur, Abdya, Rabu (9/11/2022). (Foto: AGN)

Sementara itu, sebelumnya Manajer KPPS Baitul Gala Muamalah, Salman Syarif menyambut baik atas kerjasama tersebut. Ia menyampaikan program Bank Gala pada awalnya digagas oleh Akmal Ibrahim yang saat itu menjabat Bupati Abdya.

Program itu lahir untuk mengurangi tradisi praktek gala adat yang berkembang di tengah masyarakat dan dinilai bertentangan dengan syariat islam.

“Dalam menjalankan program ini, sebelumnya Baitul Mal Abdya bermitra dengan KSPPS Baitul Qiradh Gala Muamalah. Sejak dilaunching oleh Pak Akmal saat itu di bulan Desember 2020 hanya ada baru dua nasabah. Alhamdulillah, hingga kini program masih berjalan nasabah sudah 108 orang,” sebutnya.

Salman menerangkan, awalnya Baitul Mal mengucurkan dana hibah kepada Baitul Qiradh Gala Muamalah sebesar Rp 800 juta, dimana sesuai perjanjian dana tersebut disalurkan kepada petani sawah yang membutuhkan dalam bentuk pembiayaan syariah.

Ia juga menjelaskan produk pembiayaan syariah yang digunakan di Bank Gala tersebut sudah dilalui dengan kajian panjang dan analisa berdasarkan kearifan lokal di Abdya, serta berkonsultasi dengan dewan pengawas syariah (DPS) yang dilibatkan untuk membantu Baitul Qiradh Gala Muamalah.

“Akad yang kita gunakan sebelumnya sudah dikonsultasikan dengan DPS koperasi. Kita memakai dua akad, yaitu rahn (gadai) dan mudharabah (bagi hasil) dari perhitungan nisbah produksi padi yang turun saat panen,” jelasnya.

Ia menyebut, dari seratus lebih nasabah yang menjadi anggota, sebanyak 80 persen lebih tujuan petani mengambil pembiayaan di Bank Gala untuk menebus sawah mereka yang sudah bertahun-tahun berada di tangan pihak lain.

“Hingga saat ini total akumulasi arus pembiayaan yang dikucurkan Bank Gala kepada petani sudah mencapai Rp 1 milyar lebih,” sebut pria lulusan sarjana pertanian Unsyiah itu.

Salman berharap dengan kerjasama tersebut kampus islam ternama di Aceh itu dapat memberikan pendampingan berkelanjutan kepada Bank Gala, khususnya dalam hal beroperasi agar tetap mengikuti anjuran sesuai aturan hukum pengelolaan lembaga keuangan syariah.

Menurutnya, meskipun saat ini masyarakat masih banyak yang belum terbiasa dengan praktek lembaga keuangan syariah, maka dirinya meminta pasca penandatanganan MoA tersebut, kedepan Bank Gala bisa dibimbing menjadi LKS yang dapat memberikan ruang kepada masyarakat untuk berniaga dan bermuamalah secara syariah.

“Banyak sisi-sisi kekurangan yang kami miliki dalam menjalankan koperasi syariah ini. Namun, kami yakin dengan SDM yang ada, niat tulus kawan-kawan di Bank Gala, maka pasca terjalinnya kerjasama ini semoga Bank Gala lebih bagus lagi manajemennya, serta dalam pengoperasian koperasi ini tidak melenceng dari aturan koperasi dan kaedah syariah yang berlaku,” pinta Salman.

Usai penandatanganan MoA antara kedua belah pihak, selanjutnya Bank Gala dan FEBI UIN Ar Raniry menggelar kegiatan Forum Grup Diskusi (FGD) membahas konsep pembiayaan syariah di Bank Gala.

Kegiatan tersebut turut dihadiri Ketua Badan Baitul Mal Abdya, Wahyudi Satria, S.Pi beserta anggota Zulbaili dan Tgk Syamsul Qamar, Kepala Sekretariat Baitul Mal, drh. Amiruddin Adi, Sekretaris Prodi Perbankan Syariah FEBI UIN Ar Raniry, Inayatillah MA.Ek, Kasubag Umum Jumiati, salah satu pendiri KSPPS Baitul Qiradh Gala Muamalah Munawar, S.TP, Kabag Pembiayaan Bank Gala, M. Hasan, S.T, sejumlah pengelola/pengurus Bank Gala, serta sejumlah pegawai Baitul dari Mal Abdya. (*)