Ia mengajak semua pihak untuk berkompetisi secara sehat, seperti yang selalu ditegaskan oleh Bustami Hamzah. “Om Bus (Bustami Hamzah) selalu menekankan bahwa kita tidak ingin mengalahkan orang lain dengan cara yang salah, tetapi mencari cara agar kita bisa menang dengan prinsip dan cara yang benar,” jelas Hendra.

Hendra menekankan bahwa perbedaan pandangan dalam politik adalah hal wajar dalam demokrasi, tetapi tidak seharusnya mengakibatkan intimidasi atau ketakutan pada siapa pun.

Ancaman terhadap relawan Bustami bukanlah kasus yang pertama. Sebelumnya, seorang relawan Bustami di Gampong Cot Kruet, Kecamatan Makmur, Bireuen, menjadi korban perusakan setelah memasang spanduk dukungan pada pasangan Bustami Hamzah – Fadhil Rahmi. Kebun cabainya seluas 1.200 meter persegi dirusak oleh orang tak dikenal pada Sabtu malam, 19 Oktober 2024. Kasus ini telah dilaporkan ke pihak kepolisian.

“Kami juga menerima laporan tentang perusakan alat peraga kampanye pasangan Bustami – Syech Fadhil di berbagai daerah. Ini menunjukkan bahwa ada pihak-pihak yang merasa terancam oleh kekuatan dukungan rakyat terhadap Pak Bustami,” jelas Hendra Budian.

Hendra meyakini aparat kepolisian akan menindaklanjuti laporan ancaman terhadap relawan. “Kami percaya pada proses hukum dan berharap tindakan tegas dari aparat penegak hukum untuk menuntaskan kasus ini. Keselamatan pendukung Pak Bustami adalah prioritas kami,” tegas mantan anggota DPR Aceh tersebut.

Kepada para relawan dan pendukung, Hendra mengimbau untuk tidak terprovokasi dan tetap menjaga kampanye yang damai dan positif.