Kedua, lanjut Yusrizal, memaafkan orang yang zhalim,yaiut memberi maaf kepada orang yang telah berbuat salah terhadap diri kita, dan mengikhlaskannya. “fa man ‘afa wa aslaha fa ajruhu ‘alallah”, maka barang siapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah. Sebut Yusrizal mengutip ayat Al-Quran surat As-Syura : 40.
“Memang berat memafkan, kalau dipikir-pikir sakit hati, tetapi islam mengajarkan, ada peluang pahala yang besar ketika kita memafkan orang yang menzhalimi kita. Allah SWT ganjarkan pahala yang luar biasa” ujarnya.
Meskipun, pada dasarnya orang yang memberi maaf, hakikatnya untuk kebaikan dirinya sendiri agar senantiasa berfikir dan hidup positif. Timpalnya.
Kemudian yang terakhir, ialah puasa. Semua amal ibadah diganjar minimal 10 kali lipat dan bisa sampai 700 kali lipat bahkan seterusnya, kecuali puasa. Keistimewaan Puasa merupakan ibadah yang hanya Allah sendiri yang tahu seberapa besar Allah akan mengganjarnya.
Seperti halnya yang disebutkan dalam Hadis Qudsi, “Kullu ‘amali Ibni Adam lahu illash shiyaam, fainnahu lii wa anaa ajzii bihi” “Semua amal manusia miliknya, kecuali puasa. Puasa adalah milik-Ku; Aku sendiri yang akan membalasnya.” (HR.Bukhari)
“Istilahnya, dia punya rekening yang khusus untuk amal ibadah puasanya dan dibalas langsung ALLAH SWT.” tukasnya.
“Marilah kita berusaha untuk melatih diri dan memaksimalkan ibadah di bulan ramadhan ini, jangan sampai sia-sia, karena waktu-waktu ramadhan itu singkat dan terbatas,” pesan Yusrizal menutup tausyiah. (*)