“Jadi, kedepan tolong kalau jadi pejabat publik itu jangan lebai lah, dan jangan pula menyalahkan masyarakat,” timpalnya.
BLANGPIDIE – Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten (BPBK) Aceh Barat Daya (Abdya), Armayadi ST diminta untuk lebih profesional dalam menjalankan institusinya.
Selain itu, Kalak BPBK Abdya juga diminta jangan mengalihkan isu dalam mensikapi kritikan warga pasca cuitannya di media sosial.
“Saya tidak ada sentimen sedikitpun dengan beliau [Armayadi]. Jadi jangan alihkan isu dengan menyebut saya sahabatnya, semestinya sebagai sahabat dia menyambangi kami selaku korban,” ungkap Rinaldi Bayur Saputra, salah satu warga korban kebakaran yang terjadi pada Minggu (26/3) lalu, kepada Acehglobalnews, Sabtu (1/4/2023) malam.
Akan tetapi, tambah Rinaldi, hampir satu Minggu pasca musibah itu terjadi, terlepas dari seorang sahabat, semestinya Kalak BPBK secara institusi berkunjung ke lokasi dan melihat langsung kondisi tiga unit rumah yang terbakar tersebut.
“Sejauh ini Kalak BPBK juga belum menghubungi saya selaku dirinya jika benar-benar menganggap saya sebagai sahabat,” imbuhnya.
“Jadi saya mohon jangan menggiring masalah ini ke ranah pribadi, sebab saya mempersoalkan hal ini demi kepentingan daerah agar kedepan tidak ada lagi saling menyalahi dan merasa paling benar,” tambah Rinaldi.
Mensikapi cuitan FB-nya tersebut, Rinaldi minta Kalak BPBK untuk lebih profesional dan jernih berfikir, pasalnya cuitannya itu jelas membawa nama lembaga instansi BPBK Abdya.
“Bagaimana ia mengatakan kalau isi cuitan itu sifatnya pribadi, sementara ia mengaku mengeluh dalam cuitan FB pribadinya atas sistem kerja dan lemahnya sarana pendukung yang ada di SKPK yang dipimpinnya itu,” tuturnya.
Karena itu, selaku korban, Rinaldi minta seorang pejabat publik [Kalak BPBK] agar lebih bijak dalam berfikir dan mengambil keputusan, apalagi ikut mengumbar kekurangan instansi sendiri di ruang terbuka media sosial.
Menurutnya, selama Abdya berdiri sudah banyak pejabat yang memimpin instansi BPBK dan juga sudah banyak terjadi musibah kebakaran di Abdya, namun mereka tidak pernah mengungkapkan kelemahan atau mengeluh pekerjaannya itu di media sosial [Facebook].
“Jadi, kedepan tolong kalau jadi pejabat publik itu jangan lebai lah, dan jangan pula menyalahkan masyarakat,” timpalnya.
Lebih lanjut kata Rinaldi, pernyataan dalam FB-nya Kalak BPBK pada poin 8, yakni “kalau kurang puas hubungi Bomba Malaysia,” statmen itu menurutnya jelas ditujukan kepada dirinya.
Sebab pada saat itu, ia dan sejumlah warga lain yang mengalami musibah kebakaran, sehingga pasca kejadian itu tidak pantas seorang pimpinan SKPK melontarkan kalimat tersebut.
Kedepan, Rinaldi mengingatkan jika terjadi lagi musibah kebakaran atau bencana lainnya di Abdya, Kalak BPBK untuk jangan lagi mencari kambing hitam, serta menyalahkan masyarakat dan juga menyalahkan hal-hal yang lainnya.
“Karena setelah kejadian musibah tersebut, saya sudah tawakkal dan berserah diri, bahwa kejadian ini adalah takdir Allah SWT dan saya tidak perlu menyalahkan siapa-siapa,” pungkas Rinaldi. (*)
Editor : Salman