Boy Rafli juga menyinggung tentang kegiatan terorisme yang mem-propaganda seolah aksi itu adalah perjuangan agama atau jihad dengan balasan surga dan pahala syahid.

Propaganda itu, kata dia, berpotensi mempengaruhi masyarakat dan generasi muda untuk melakukan tindakan radikalisme yang berujung terorisme. Karena, aksi terorisme sengaja di-branding seolah itu untuk membela agama.

“Kita semua harus membentengi diri dengan akidah, ilmu agama, dan nilai kebangsaan agar tidak terpengaruh atau terpapar radikalisme. Yakinlah, terorisme atau radikalisme itu bukan membela agama. Mana ada agama mengajarkan bunuh diri atau menyakiti orang lain,” tukas Boy Rafli.

Peresmian Warung NKRI itu ditandai dengan tabuhan rapai dan dilanjutkan dengan penandatanganan prasasti oleh Kepala dan Pejabat BNPT RI, Pj Wali Kota Sabang, dan Ketua KNPI Aceh. Selanjutnya juga dilakukan penyerahan plakat kepada pemilik Warung NKRI serta pertukaran cendera mata.

Selain peresmian Warung NKRI, kegiatan tersebut juga diwarnai dialog kebangsaan dengan tema “bersinergi membangun generasi nusantara harmoni” dan pemutaran vidoe kesiapsiagaan BNPT RI. (*)