Jika dikaji lebih dalam lagi, sebenarnya, status kepemimpinana telah Allah sematkan pada manusia sejak pencipataan nabi Adam AS yang tersebut dalam QS.Al-Baqarah ; 30:

وَاِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ ِانِّيْ جَاعِلٌ فِى الْاَرْضِ خَلِيْفَةً ۗ قَالُوْٓا اَتَجْعَلُ فِيْهَا مَنْ يُّفْسِدُ فِيْهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاۤءَۚ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۗ قَالَ اِنِّيْٓ اَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ

“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” mereka berkata: “mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal Kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”(Q.S. al-Baqarah : 30).”

Sementara itu, dalam bahasa arab kata kepemimpinan sering disebut sebagai al-riayah, al-imarah, al-qiyadah, atau alzuamah yang berarti daya memimpin atau kualitas seorang pemimpin atau tindakan dalam memimpin. Sedangkan untuk istilah kepemimpinan pendidikan sering kita diistilahkan dengan qiyadah tarbawiyah.

Konsep Kepemimpinan Islami sebagai role model kepemimpinan yang sempurna dan suri tauladan bagi sleuruh umat, Rasulullah SAW memiliki empat karakteristk dalam menjalankan perannya sebagai seorang pemimpin, yaitu :

Pertama Sidiq yang artinya jujur, dan antonim dari sidiq adalah kazib. Jujur adalah sikap yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin dalam menjalankan roda kepemimpinannnya. Kejujuran merupakan kunci utama keberhasilan bagi seorang pemimpin.