BANDA ACEH – Ketua DPP Forum Komunikasi Perjuangan dan Perdamaian Aceh (FKPPA), Polem Muda Ahmad Yani sangat menyangkan Keputusan DPR Aceh yang terkesan menutup kesempatan bagi putra terbaik Aceh lain yang juga layak diusulkan sebagai calon Pj Gubernur Aceh.

“Masih banyak putra-putra terbaik Aceh yang lain. Seperti pak Doktor Safrizal ZA Dirjen Adminwil dan pak Doktor Faisal Ali Hasyim, Itjend di Kemenag RI, tapi DPR Aceh terkesan mengabaikan kenyataan ini,” kata Ahmad Yani kepada Acehglobal, (15/6/2023).

“Ada apa dengan DPR Aceh?” kata pria yang akrab disapa Polem Muda ini. Menurutnya, keputusan mengajukan satu nama calon Pj Gubernur Aceh, terkesan seperti menutup pintu untuk calon lain yang seharusnya juga mendapatkan kesempatan, namun dalam hal ini DPR Aceh tidak mau memberi ruang dan kesempatan itu.

“Bagaimana kalau nanti jika dalam seleksi admistrasi dan penelusuran kelayakan yang dilakukan oleh Kemendagri terhadap Bustami Hamzah ternyata ada persoalan, kejanggalan dan kendala?” ungkap Polem.

Dia menambahkan, dulu DPR Aceh juga yang memasukkan nama Pak Ahmad Marzuki sebagai calon Pj Gubernur Aceh, akan tetapi terbukti sosok yang direkomendasikan anggota DPRA tersebut keliru.

“Pj Usulan DPR Aceh (Achmad Marzuki) berkinerja buruk tanpa prestasi. Keputusan usulan yang lalu harusnya menjadi cermin untuk melihat kegagalan diri bagi anggota DPR Aceh. Harusnya malu kepada rakyat atas kekeliruan mereka itu,” ungkap Polem.

Tapi sepertinya, Anggota DPRA yang terhormat ini tak pernah memikirkan itu, buktinya hari ini wakil rakyat tersebut semakin bertingkah aneh dengan mengajukan satu orang calon dari tiga calon yang diperbolehkan. Orang orang di DPR Aceh ini seperti sedang mendikte Kemendagri dan Presiden.

“Keputusan DPR Aceh kali ini seperti mau mempermalukan orang Aceh, sampai-sampai tidak ada nama yang lain untuk diajukan. Aceh banyak orang pintar dan layak jadi Pj Gubernur, contohnya Prof. Dr. Marwan Rektor Unsyiah, Prof. Dr. H. Mujiburrahman, MAg Rektor UIN, dan juga Dr. Indra Iskandar Sekjend DPR RI,” sebut Polem.

Maka itu, ia menyarankan kepada anggota DPR Aceh sebaiknya tidak memperlihatkan situasi Aceh yang seolah-olah miskin akan SDM kepada Pemerintah Pusat.

“Aceh tidak miskin SDM, masih banyak yang mampu dan bisa, coba dilihat lagi dan pertimbangkanlah setiap aspirasi, soal Pj Gubernur harus dipikirkan matang-matang jangan sampai kecolongan untuk kedua kalinya,” ujarnya.

“Bapak DPR Aceh, coba ingat juga, ada putra Aceh yang sudah pernah terbukti berhasil jadi Pj di negeri orang seperti pak Dr. Safrizal ZA mantan Pj. Gubernur Kalimantan Selatan. Ayolah kita serius jangan se-enaknya, kenapa ada orang yang sudah terbukti dan punya pengalaman seperti itu pun tidak masuk dalam calon yang diajukan oleh DPR Aceh, aneh jadinya,” guyon Ketua DPP FKPPA.

Menurut Polem Muda, DPR Aceh harus ingat  paska berkurangnya alokasi dana Otsus Aceh, alokasi DAU Nasional dari 2 persen menjadi 1 persen. Karena itu, kata dia, Aceh membutuhkan sosok Pj yang memiliki kapasitas dan jaringan yang baik diesel nasional untuk mencari sumber-sumber pembiayaan lain guna untuk akselerasi pertumbuhan ekonomi Aceh yang buruk agar lebih baik.

“Kita butuh pimpinan yang kreatif dan inovatif, berjiwa nasionalis yang tinggi juga bagus dalam memahami sosial budaya masyarakat Aceh, itu sangat dibutuhkan,” tuturnya.(*)

Editor: Salman