Kemudian, lanjut Deni, mobilnya diderek oleh truk CPO, dan akhirnya ia pun memilih melanjutkan perjalanan ke Medan karena tidak mengalami kerusakan mesin.
“Pada 8 Juli 2025, sebuah minibus L300 tujuan Blangpidie juga mengalami nasib serupa, adik kandung saya yang merupakan sopir armada tersebut harus dirawat di Rumah Sakit. Dia mengalami cedera pada tulang kaki kanan, setelah mobil yang kendarainya laga dengan sebuah truk CPO,” ungkapnya.
Mengingat rentetan peristiwa lakalantas yang kerap terjadi di lintas barat selatan provinsi Aceh dengan provinsi Sumut itu, Deni mengharapkan agar pemerintah Sumut meningkatkan perbaikan infrastruktur jalan nasional di daerah tersebut.
“Dari secuil peristiwa diatas, saya melihat bahwa pemerintah Sumatera Utara harus berupaya untuk meningkatkan infrastruktur jalan di wilayah tersebut. Mengingat sarana jalan di lintas Kabupaten Phak-phak Barat sangat mengancam pengendara yang melintas. Jalan yang sempit, banyak rusak dan lubang yang lintasannya berada di pinggir jurang akan selalu menjadi ancaman serius bagi masyarakat,” harap Deni yang menutup postingan Facebooknya dengan kalimat “salah satu yang pernah menjadi korban”. (*)
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan ikuti saluran kami di Channel WhatsApp
Tinggalkan Balasan